Jakarta (ANTARA News) - Rektor Institut Pertanian Bogor Profesor Herry Suhardiyanto mengharapkan seleksi masuk penerimaan mahasiswa ke perguruan tinggi negeri dikembalikan secara nasional dengan mengedepankan integritas perguruan tinggi negeri agar peluang calon mahasiswa terbuka luas.

"Nantinya seleksi dapat dilaksanakan dalam dua tahapan, artinya lebih penting menjaring calon mahasiswa secara akademik," kata Herry dalam diskusi Pendidikan Perluasan Akses dan peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan IPB dan LKBN Antara dI Jakarta, Rabu.

Ia menegaskan, hal terpenting adalah menjaring siswa berprestasi terlebih dahulu tanpa melihat latar belakang ekonomi, selanjutnya diadakan seleksi berdasarkan kemampuan ekonomi calon mahasiswa.

Dalam diskusi yang juga menghadirkan Sosiolog Imam B.Prasodjo dan Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA, Saiful Hadi dengan moderator Indiarto Priyadidari TV One itu, Herry mengungkapkan pula beberapa jalur penerimaan mahasiswa di kampusnya IPB.

Dia memaparkan, saat ini IPB memakai jalur Undangan Seleksi masuk IPB (USMI) yang porsinya 66 persen, Seleksi Nasional masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) 16 persen, Prestasi Internasional dan Nasional yang diterapkan sejak 1974 satu persen, Ujian Talenta Masuk IPB mulai 2009 sebesar 10 persen dan Beasiswa Utusan daerah (BUD) yang diterapkan sejak 2002 sebesar tujuh persen.

Namun demikian, jalur penerimaan itu tetap menetapkan biaya standar yang disesuaikan dengan kemampuan calon mahasiswa dan pola subsidi silang yang mampu membantu calon mahasiswa kurang mampu, katanya.

"Pada intinya IPB memegang prinsip komersialisasi bangku kuliah "no", komersialisasi riset "yes", dengan mengedepankan sistem yang berkeadilan, memperbesar subsidi kepada calon mahasiswa yang lebih membutuhkan dan mengurangi subsidi kepada mereka yang mampu," katanya.

Herry mengatakan, semua mahasiswa reguler memperoleh subsidi dari pemerintah dan IPB karena membayar lebih kecil dari rata-rata biaya pendidikan bahkan tidak sama sekali.

Rektor IPB lebih lanjut mengatakan, jalur penerimaan seleksi mahasiswa IPB memiliki kekhasan dengan mengedepankan pencarian bibit unggul, namun tidak mendiskriminasi pembayaran untuk semua jalur.

Direktur pemberitaan ANTARA, Saiful Hadi memandang banyaknya jalur penerimaan masuk ke PTN kurang menguntungkan orangtua dan calon mahasiswa.

"Pasalnya, orangtua harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mencari peluang masuk PTN, masing-masing PTN membuat jalur seleksi sendiri yang waktu pelaksanaannya satu sama lain berbeda sehingga orang tua yang anaknya sudah diterima di PTN A misalnya harus melunasi biaya seluruhnya," katanya.

Z003/A011/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010