Cilacap (ANTARA News) - Praktisi "hypnoteaching" dari "Hypno Spritual Enterpreneur" Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Muhammad Noer, mengatakan aplikasi hipnotis dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan.

"Aplikasi dalam dunia pendidikan tidak berarti guru menidurkan semua siswa selama proses pembelajaran. Kalau semua tidur, bagaimana mengajarnya," kata dia dalam seminar "Membangun Guru yang Cerdas, Kreatif, dan Bermartabat" yang diselenggarakan Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut Agama Islam Imam Ghazali (LPPM-IAIIG) Cilacap, Jateng, Minggu.

Dalam hal ini, kata dia, seorang guru dengan kekuatan kepercayaan, iman, keyakinan, dan pengetahuan, dapat diibaratkan sebagai sebuah magnet yang menarik perhatian siswa.

Dengan demikian, lanjutnya, jika seorang guru menginginkan ketenangan di dalam kelas, guru tersebut harus bersikap tenang.

"Jika menginginkan adanya perhatian dari siswa, seorang guru harus perhatian dan memiliki kepedulian pada siswa. Demikian pula jika menginginkan siswa gemar belajar dan membaca, guru juga harus gemar membaca dan belajar," katanya.

Menurut dia, dalam kondisi tersebut memunculkan satu gelombang yang sama, yakni hipnotis. "Inilah yang dikenal dengan `hypnoteaching`," katanya.

Ia mengatakan pelaksanaan hipnotis atau "hypnoteaching" harus diarahkan kepada tujuan-tujuan positif yang membangun, yakni dengan memasukkan kesan-kesan positif di alam bawah sadar siswa.

Akan tetapi dalam melaksanakan "hypnoteaching", kata dia, seorang guru harus berpenampilan rapi dan penuh percaya diri sehingga memiliki daya tarik bagi siswa.

"Seorang guru juga harus bertindak sebagai pendidik, bukan sekadar pengajar sehingga dia harus mempunyai rasa empati dan simpati kepada para siswa," katanya.

Jika seorang guru memiliki rasa simpati kepada siswanya, kata dia, niscaya siswa pun akan mempunyai rasa simpati kepada gurunya sesuai kaidah timbal balik.

Selain itu, lanjutnya, seorang guru harus menggunakan tutur bahasa yang baik dengan memilih kosa kata yang enak didengar telinga siswa.

"Salah satu unsur hipnotis dalam proses pembelajaran adalah menggunakan alat peraga atau mengeluarkan ekspresi diri. Seluruh anggota badan digerakan jika diperlukan," katanya.

Ia mengatakan salah satu keberhasilan "hypnoteaching" adalah menggunakan teknik cerita dan kisah tentang orang-orang sukses sebagai upaya memotivasi siswa.

"Bantu dan tarik perhatian siswa dengan sebuah cerita yang mendukung pelajaran sehingga seorang guru dapat mengajari siswa tanpa terasa menggurui. Itulah hebatnya sebuah kisah atau cerita," kata Noer.

(U.KR-SMT/M028/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010