Solo (ANTARA News) - Sumbangan emisi gas untuk sementara ini paling besar berasal dari transportasi, untuk itu maka pengecekan emisi pada kendaraan itu sangat penting dilakukan secara teratur.

"Pemerintah menargetkan sampai tahun 2014 akan menurunkan emisi 14 persen dan sampai tahun 2020 sebesar 41 persen," kata Direktur Binasistem Transportasi Perkotaan Ditjen Penghubungan Darat Elly Sinaga pada Rapat Koordinasi Perhubungan Komunikasi Dan Informatika se-Jawa tengah, di Solo, Jumat.

Untuk sekarang ini jumlah kendaraan bermotor terus mengalami kenaikan baik untuk roda dua maupun empat. Tahun 2007 saja jumlah kendaraan bermotor roda dua sudah mencapai 45 juta dan ini belum yang roda empat.

Untuk pengecekan emisi pada kendaraan bermotor hendaknya juga terus dilakukan secara teratur, baik yang ada di terminal bus maupun ditempat lain. Hal ini dilakukan untuk kepentingan bersama dalam menyehatkan lingkungan.

"Tugas kita sekarang ini sudah jelas dan ada Undang-Undangnya maka harus dijalankan dengan baik. Untuk pembina dari Lalu Lintas Angkutan Jalan juga sudah jelas diantaranya yaitu Departemen Perhubungan, Polisi Pekerjaan Umum," katanya.

Menyinggung mengenai masalah transportasi umum, Elly mengatakan pemerintah wajib menyediakan apabila disuatu kota itu kurang atau tidak ada.

"Untuk masalah angkutan umum ini tidak saja terjadi di kota-kota Pulau Jawa saja, tetapi juga di luar Jawa kalah dengan kendaraan roda dua," katanya.

Untuk mengurangi ini maka pemerntah harus menyediakan angkutan massal yang murah dan terjangkau kepada semua lapisan masyarakat. Selain itu mengenai angkutan tradisional yang masih beroperasi ini juga perlu diperhatikan diberikan ruangan tersendiri.

Untuk menyediakan sarana angkutan murah pemerintah sekarang juga sudah mulai merintis pemberlakukan angkutan bus rapid transit (BRT), seperti di Jakarta, Palembang, Pekan baru, Yogyakarta dan sebentar lagi juga akan dioperasikan di Solo.
(U.J005/A033/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010