Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif asal Swedia, Volvo telah menghentikan perjanjian diler mereka bersama dengan rantai diler mobil asal Swedia, yakni Bilia di Negara asalnya dan juga Norwegia.

Perjanjian yang memiliki jangka waktu dua tahun ini mencakup penjualan mobil dan juga bisnis layanan Bilia untuk model Volvo dan ki sudah tidak dilanjutkan kembali oleh kedua belah pihak.

Baca juga: Volvo tarik 54.000 mobil cacat kantong udara sebabkan satu kasus tewas

Sebagaimana diketahui, Bilia adalah diler Nordik terkemuka dengan sekitar 140 fasilitas sebagian besar di Swedia dan Norwegia. Omset untuk penjualan mobil Volvo baru di Swedia dan Norwegia sekitar 6,4 miliar crown Swedia pada 2019, dibandingkan dengan total 29,5 miliar untuk kelompok.

"Bisnis Mobil tunduk pada transformasi global dan kami yakin bahwa Bilia akan terus memainkan peran sentral juga di masa depan," kata CEO Bilia Per Avander dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Rabu.

Bilia mengatakan, penjualan mobil bekas tidak tercakup dalam perjanjian diler dan karenanya tidak terpengaruh oleh penghentian ini.

Volvo sedang mencoba meningkatkan penjualan online, yang dikatakan telah dipercepat selama pandemi dan bertujuan untuk menjual 50 persen dari volume globalnya secara online pada tahun 2025.

Pada bulan September, Volvo mengumumkan akan membeli Upplands Motor, dealer besar Swedia lainnya, dan merencanakan pengambilalihan penuh pengecer Bra Bil, berupaya untuk menggabungkan kedua bisnis tersebut dengan diler sendiri, Volvo Bil.

Volvo berencana menggunakan bisnis gabungan di Swedia sebagai percontohan untuk membentuk penjualan mobil di masa depan dan memperkuat kontak langsung dengan pelanggan saat mereka semakin banyak menggunakan online.


Baca juga: Volvo truk listrik dijual di Eropa mulai 2021

Baca juga: Aliansi Volvo dan Isuzu Motors masuki tahap akhir
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020