Cianjur (ANTARA News) - GP Anshor, PC PMII, Ikatan Pemuda Lintas Agama dan BANSER, akan membentuk tim investigasi (Tim Pencari Fakta), terkait keberadaan perumahan komunitas vegetarian, di Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat.

Pasalnya pos penjagaan perumahan vegetarian itu, beberapa waktu lalu sempat di bakar salah satu ormas Islam terbesar di Cianjur, yang mengatasnamakan warga Sukaresmi.

Tindakan anarkis pembakaran kantor pos penjagaan komunitas vegetarian di Bukit Gembrong, Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi, menuai reaksi keras dari organisasi masyarakat (Ormas) Islam pemuda dan organisasi kemahasiswaan.

Salah satunya, GP Anshor, ormas pemuda Nahdlatul Ulama (NU), mengecam tindak kriminal sekelompok orang yang mengaku sebagai warga Sukaresmi.

"Ini tindakan biadab dan tidak bermoral, apapun alasan mereka dimata hukum tetap tidak bisa dibenarkan," kata Sekeretaris GP Ansor, Cianjur, Dedi Suherli.

Pihaknya, sangat mendukung sikap Polres Cianjur, yang telah menahan para pelaku pembakaran pos keamanan perumahan tersebut. Harapanya pelaku mendapat hukuman sesuai dengan kesalahannya agar memiliki efek jera.

Bahkan pihaknya mendesak Kapolres Cianjur, untuk mengusut tuntas dan memburu aktor intelektual yang berada dibalik tindakan kriminal tersebut.

Sebab, ungkapnya, pelaku hanyalah orang-orang yang terprovokasi oleh aktor intelektual yang membela kepentingan pribadi atau kelompoknya.

"Aktor intelektual dalam kasus ini, hanya mengorbankan orang lain, menurut kami tindakannya tidak jauh beda dengan teroris,? ucapnya.

GP. Ansor juga menyayangkan sikap pemerintah daerah (Pemkab) Cianjur, yang dinilai lamban menangani masalah komunitas vegetarian yang telah berdiri sejak lama di Cianjur, namun tidak diketahui pemerintah setempat.

Sehingga dengan adanya peristiwa tersebut, GP Ansor bersama PC PMII, Ikatan Pemuda Lintas Agama dan BANSER akan membentuk tim investigasi (Tim Pencari Fakta).

Hal tersebut dinilai perlu, dengan tujuan menyelidiki duduk persoalan sebenarnya atas keberadaan perumahan komunitas vegetarian.

"Apakah isu perijinan, dan pelanggaran terhadap UU tentang lingkungan hidup betul-betul terjadi atau tidak," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PC PMII Cianjur, Wildan Efendi menandaskan, tim pencari fakta ini, direncanakan akan bekerja secara independen sebagai bentuk komitmen untuk menjaga kerukunan, serta kedamaian bagi semua.(FKR/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010