Yogyakarta (ANTARA News) - Pameran foto, video, dan arsip bertajuk "Javasranang" menampilkan aktivitas kehidupan masyarakat keturunan Jawa Suriname, kata penyelenggara pameran, Noor Aini Prasetyawati.

"Dalam pameran itu ditampilkan Suriname dari masa ke masa dalam bingkai foto, video, dan arsip. Foto-foto tersebut merupakan dokumentasi pribadi Murni Dasai Djamin, salah seorang keturunan Jawa asal Suriname," katanya di sela pameran di Karta Pustaka Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, kegiatan itu sekaligus untuk mempromosikan 120 tahun migrasi orang Jawa ke Suriname yang akan diperingati secara besar-besaran di Paramaribo, Suriname pada 9 Agustus 2010.

"Secara fisik orang Jawa Suriname sama seperti orang Jawa, juga bahasanya. Namun, mereka bukan orang Indonesia, mereka orang Suriname," kata mahasiswa S-2 program studi antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.

Ia mengatakan, kegiatan itu diharapkan bisa mengundang penyandang dana untuk membiayai penelitiannya di Suriname yang berjudul Meretas Batas, Membangun Identitas. Penelitian itu akan menyoroti bagaimana anak muda Suriname membangun dan merawat identitasnya melalui budaya populer.

Anak muda Jawa Suriname, menurut dia, menggunakan media populer dan merekonstruksi identitas kejawaan mereka. Di Suriname selain banyak lagu berbahasa Jawa, juga ada tiga televisi lokal yang menggunakan bahasa Jawa, yakni Garuda, Mustika, dan Pertjaya Luhur.

"Saya mengetahui dari anak muda Jawa Suriname yang sedang belajar di Yogyakarta, bahwa mereka tetap yakin sebagai orang Jawa yang merasa perlu memelihara identitas kebudayaan mereka," katanya.

Ia mengatakan, melalui studi lapangan diharapkan bisa melihat aspek keruangan untuk mengkaitkan antropologi dan geografi sebagai alternatif cara yang ditawarkan untuk publik Indonesia dan Suriname.

"Penelitian antropologis itu menggunakan metode etnografi dengan pendekatan observasi partisipatif sehingga saya akan melakukan penelitian lapangan di Suriname selama 3-4 bulan," katanya.

Pameran "Javasranang" bertema orang Jawa Suriname dalam refleksi kultural kontemporer itu akan berlangsung hingga 18 April 2010.

(U.B015/H008/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010