New York (ANTARA News) - Produsen otomotif Jepang, Toyota, mengumumkan Selasa pihaknya untuk sementara menunda penjualan Lexus GX 460 2010 setelah muncul peringatan keselamatan dari majalah konsumen AS yang berwibawa.

Consumer Reports memberikan penilaian yang jarang terjadi kepada "sport utility vehicle" (SUV) itu "Jangan Beli: Berisiko Keselamatan" setelah melaksanakan sejumlah tes terhadap mobil itu, sebagaimana dikutip dari AFP. 

Ketika dipaksa hingga batas akhirnya, bagian belakang GX itu "meluncur keluar hingga kendaraan hampir menyamping sebelum sistem kontrol stabilitas elektronik mampu mengambil alih kembali kontrol," kata majalah itu.

"Kami yakin bahwa dalam mengendarai yang sebenarnya, situasi itu dapat menimbulkan kecelakaan terguling, yang dapat menyebabkan kecelakaan serius atau kematian," majalah itu menambahkan, sambil mengingatkan pihaknya tidak tahu mengenai laporan semacam itu.

Toyota mengatakan pihaknya telah meminta "dealer"-nya untuk "sementara menunda penjualan 2010 GX 460," namun bersikeras pihaknya "yakin bahwa GX sudah memenuhi standar keselamatan kami yang tinggi."

Produsen otomotif itu telah menarik jutaan mobil di Amerika Serikat sejak akhir 2009, karena serangkaian masalah yang dikaitkan dengan "akselerasi yang tidak diharapkan."

Penarikan itu telah menyebabkan hingar bingar di Amerika Serikat, dengan eksekutif Toyota dimarahi oleh Kongres dan reputasi bintang perusahaan untuk keselamatan tercabik.

Toyota mengatakan pihaknya prihatin dengan penilaian Consumer Reports itu dan tidak menemukan masalah yang sama dalam tes yang mereka lakukan sendiri. Perusahaan menawarkan menyediakan mobil yang dipinjamkan untuk pemilik GX 460 yang khawatir hingga pihaknya mengidentifikasi perbaikan.

"Selama lebih dari 20 tahun, Lexus memberikan kepuasan dan keselamatan konsumen sebagai prioritas tertinggi. Kami mengambil alih situasi GX 460 dengan serius dan memastikan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki persoalan yang didentifikasi Consumer Reports," kata Toyota.

"Tim ahli teknik kami dengan penuh semangat melakukan tes terhadap GX dengan menggunakan parameter spesifik Consumer untuk mengidentifikasi bagaimana kami bisa membuat kinerja GX menjadi lebih baik."

Perusahaan menghadapi rekor denda sebesar 16,4 juta dolar di Amerika Serikat karena menyembunyikan kerusakan yang berbahaya dalam mobilnya dari konsumen dan pengawas.

Toyota telah dihantam dengan sedikitnya 97 tuntutan hukum untuk kecelakaan atau kematian yang berkaitan dengan akselerasi tiba-tiba dan 138 tuntutan "class action" dari konsumen yang marah yang menuntut ganti rugi dalam nilai penjualan kembali kendaraan Toyota menyusul penarikan tersebut.

Perusahaan juga telah menunda produksi sejumlah model Lexus di Jepang karena masalah dengan sistem pengereman.(A023/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010