"Om Will itu senior di industri otomotif. Dia `pioneer` dari industri otomotif, bukan sekedar penjualan (dealer) semata," kata Gunadi saat dihubungi ANTARA News di Jakarta, Minggu.
Di bawah pendiri Astra Internasional ini, ia mengatakan sebuah industri otomotif lengkap telah berdiri di tanah air.
"Bukan hanya perakitan, tapi hingga ke joint venture pembuatan suku cadang," ujar Gunadi.
Di tangan seorang William Soeryadjaya yang akrab dengan sebutan Om Will tersebut, menurut dia, sumber daya manusia (SDM) menjadi berharga. Pembekalan SDM dengan baik dilakukan, hingga SDM Indonesia bisa paham dalam hal engineering.
Pria kelahiran Majalengka, 20 Desember 1922 tersebut merupakan sosok pemimpin perusahaan yang dekat dengan karyawannya, lanjut Gunadi.
"Dia adalah sosok yang cukup `lengkap` dalam hal menyeimbangkan kehidupan sosial hingga kehidupan religiusnya," katanya.
Tidak hanya di kalangan dunia otomotif, ia mengatakan keberadaan Om Will juga menjadi inspirasi di kalangan pengusaha tanah air. Tidak heran banyak yang merasa kehilangan atas kepergian William Soeryadjaya, bukan hanya dari kalangan Grup Astra.
"Patah tumbuh hilang berganti, kita berharap akan ada sosok-sosok William Soeryadjaya di masa datang yang bisa membawa nama Indonesia ke kancah internasional," ujar dia.
William Soeryadjaya tutup umur di usia 87 tahun pada hari Jumat (2/4), di Rumah Sakit Medistra. Jenazah kini disemayamkan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. (V002/A038)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
