Malang (ANTARA News) - Anggota Komisi X DPR RI Parlindungan Hutabarat menyebut pelengseran Nurdin Halid dari kursi Ketua Umum PSSI pada rapat pleno pertama Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) di Hotel Santika Malang, Jawa Timur, Selasa.

Saat diberi kesempatan memberikan masukan untuk perkembangan sepakbola Indonesia, Parlindungan berharap kongres menghasilkan pimpinan yang tepat dan menjadi pemimpin amanah.

Pernyataan Parlindungan ini sontak mendapat tepuk tangan peserta sehingga tensi rapat pleno dengan agenda pemaparan dari PSSI, KONI dan PWI ,menjadi sedikit memanas.

Penyataaan penggantian Nurdin Halid juga disampaikan Ketua Perhimpunan Pemain Sepak Bola Nasional (PPSN) Sarman Pangabean yang menilai kepemimpinan PSSI sekarang belum mempunyai nilai moral sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 serta memanipulasi statuta, sehinga harus mundur dari jabatannya.

"Itu mudah. Tinggal KONI memberikan surat. Tapi lebih baik Ketua Umum PSSI mundur dengan sendirinya," katanya tegas.

Ia menilai, jika Nurdin mengundurkan diri dengan baik maka jasanya akan tetap digunakan dalam pengembangan dan pembinaan sepakbola Indonesia sehingga terjadi hubungan baik dengan semuanya.

"Misalnya jadi Ketua Dewan Penasehat PSSI," katanya, mendapat dukungan dari anggota PPSN.

Sementara itu, Nurdin Halid, saat dikonfirmasi, optimistis tujuan awal KSN adalah menghasilkan rekomendasi demi kemajuan dan peningkatan sepakbola Indonesia.

"Kongres ini digelar guna mendapatkan masukan, solusi demi pengembangan dan peningkatan prestasi sepak bola Indonesia," katanya singkat.

Setelah menyampaikan gagasan dan pendapat, rapat pleno ditutup dan seluruh peserta KSN menyaksikan pertandingan Arema Malang melawan Persitara Jakarta Utara di Stadion Kanjuruhan Malang.

Pertandingan itu juga disaksikan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan usai membuka KSN di GOR Ken Arok Kota Malang.

Setelah melihat pertandingan Liga Super Indonesia (LSI), seluruh peserta KSN kembali melanjutkan sidang yang terbagi atas tiga komisi yaitu komisi organisasi, komisi pembinaan dan komisi umum. (*)
ANT/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010