New York (ANTARA News/Reuters) - Upaya Eropa untuk meringankan krisis utang Yunani dan penjualan obligasi Yunani mengangkat euro pada Senin, membersihkan jalan bagi saham-saham pertambangan dan energi yang mendapat keuntungan dari melemahnya dolar.

Ekspektasi bahwa laporan Jumat akan menunjukkan bisnis di Amerika Serikat menambah pekerjaan untuk bulan pertama sejak November juga mendukung saham.

Penguatan di ekuitas dunia datang karena Uni Eropa, Bank Sentral Eropa dan Dana Moneter Internasional minggu lalu bergerak untuk menciptakan jaring pengaman untuk utang Yunani, berusaha untuk meyakinkan pasar bahwa obligasi negara dan ekonomi zona euro lainnya tidak akan gagal (default).

Pada Senin, Yunani mengetuk pasar modal untuk pertama kalinya sejak memperoleh dukungan fiskal minggu lalu.

Euro, yang telah terpukul oleh krisis, meningkat sekitar setengah persen terhadap dollar menjadi 1,34781 dolar. Euro juga naik terhadap franc Swiss, crown Swedia, yen Jepang dan pound Inggris.

"Langkah Yunani jelas mengangkat beberapa keprihatinan tentang kondisi keuangan kawasan, tetapi kami belum keluar dari hutan, dan pasar dapat mengubah arah setiap waktu," kata Jon Canally, ekonom di LPL Financial di Boston.

Tanpa dorongan segar pada Senin, kenaikan euro merepresentasikan "mengikuti melalui" sebuah rally pada Jumat, kata Michael Woolfolk, strategi senior di BNY Mellon di New York.

Obligasi Yunani tujuh tahun sebesar 5 miliar euro pada tingkat imbal hasil 5,9 persen, sekitar dua kali imbal hasil utang yang ditawarkan di Jerman. Saat penyelesaian, maka secara signifikan kurang menarik permintaan daripada obligasi Yunani 10 tahun pada dua tahun sebelumnya karena jatuh tempo yang lebih pendek, pasar tipis menjelang liburan Paskah dan keprihatinan persoalan fiskal Yunani bisa berlarut-larut.

Harga utang pemerintah AS sedikit menurun karena perbaikan dalam ekonomi AS dan prospek cerah Yunani mengurangi daya tarik Treasuries sebagai tempat berlindung dari risiko. Imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun naik 0,02 persentase poin menjadi 3,87 persen.

Penghapusan segera kekhawatiran tentang Yunani membuat pasar saham global untuk berfokus di tempat lain. Saham AS naik karena perusahaan pertambangan dan energi maju di tengah melemahnya dolar.

Investor juga membeli saham berperforma kuat untuk meningkatkan statistik portofolio untuk akhir kuartal.

Di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average naik 45,50 poin, atau 0,42 persen, menjadi 10.895,86. Indeks Standard & Poor`s 500 naik 6,63 poin atau 0,57 persen, menjadi 1.173,22 dan Indeks Komposit Nasdaq meningkat 9,23 poin, atau 0,39 persen menjadi 2.404,36.

Saham menguat karena data menunjukkan pengeluaran konsumen AS meningkat pada Februari untuk kelima bulan berturut-turut, meskipun pendapatan stagnan mendorong tabungan ke tingkat terendah mereka sejak Oktober 2008. Banyak investor juga mengintip jelang laporan kerja AS Maret pada Jumat, di mana bisnis diperkirakan ekonom menambahkan sekitar 190.000 pekerjaan di bulan tersebut.

Jika data memenuhi harapan-harapan itu akan menandai bulan terbaik penciptaan lapangan kerja dalam dua tahun. Pasar akan tutup pada Jumat untuk hari libur Jumat Agung.

Saham perusahaan energi utama melompat sejalan dengan kenaikan n harga minyak. Komoditas juga melonjak karena melemahnya dolar melambung prospek mereka, dengan harga tembaga terbesar di antara "gainers".

Tembaga untuk pengiriman Mei di New York Mercantile Divisi COMEX Exchange naik 13,25 sen, atau 3,9 persen, untuk menetap di 3,5355 dolar per lb - tingkat penutupan tertinggi untuk kontrak posisi ketiga sejak akhir Agustus 2008. Persediaan rendah juga mendukung harga tembaga.

Indeks S&P energi naik 1,8 persen karena minyak berjangka melonjak lebih dari tiga persen menjadi 82,48 dolar per barel.

Minyak dan logam dalam denominasi dolar menjadi lebih murah untuk pemegang mata uang lainnya ketika dolar jatuh.

Exxon Mobil Corp naik 1,14 persen menjadi 67,30 dolar. Di antara penambang, saham Newmont Mining naik 2 persen menjadi 50,37 dolar.

Saham Eropa berakhir lebih tinggi, dengan para penambang di sana juga didukung oleh harga logam yang kuat, mengimbangi bank yang melemah.

Vodafone bangkit pada laporan pembicaraan dengan mitra AS Verizon atas pembayaran dividen.

IndeksFTSEurofirst 300 dari saham utama Pan-Eropa ditutup naik 0,16 persen pada 1.079,24 poin.

"Kita sekarang sampai ke titik di mana orang-orang mengatakan bahwa kami mempunyai beberapa kenaikan hebat dan mungkin kita datang agak terlalu jauh terlalu cepat dan kami bisa melihat beberapa konsolidasi," kata Joshua Raymond, market strategist di City Index.

Kenaikan di AS dan di antara pasar-pasar baru mengangkat MSCI, indeks semua negara dunia 0,6 persen, mendekati pada tingkat tertinggi sejak pertengahan Januari. Sebelumnya, Nikkei Jepang merosot 0,1 persen pada Senin, mundur dari tertinggi 18-bulan yang tercapai minggu lalu.

Tempat lain dalam mata uang, dolar AS tergelincir terhadap keranjang mata uang mitra dagang utama, dengan indeks dolar AS turun 0,5 persen menjadi 81,251. Dolar sedikit berubah pada 92,46 yen. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010