Lebak (ANTARA News) - Ruas jalan Cikande-Rangkasbitung sepanjang 40 kilometer rusak parah dan kendaraan yang melintasi jalan tersebut harus menghindari lubang sedalam 20-40 sentimeter.

"Sejak ada tambang pasir di sejumlah lokasi di Rangaksbitung dan Kopo, kondisi jalan makin parah dan berlubang-lubang serta aspalnya mengelupas," kata Suryadi (35) warga Cikande, Kabupaten Serang, Senin.

Suryadi mengatakan sebagian besar ruas jalan bergelombang dan berlubang, terlebih musim hujan bagaikan kubangan kerbau.

"Setiap dua pekan, saya harus mengganti suku cadang kendaraan karena melintasi jalan yang parah itu," katanya. Dia juga mengatakan, ruas jalan itu juga sering memakan korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas.

"Kami minta Pemprov Banten segera memperbaiki ruas Jalan Rangkasbitung-Citeras-Cikande," katanya.

Edi Junaedi, pengawas bus Rangkasbitung-Tangerang juga menyatakan saat ini banyak perusahaan otomotif PO merugi karena setiap pekan dipastikan harus memperbaiki armadanya.

Kerusakan jalan tersebut disebabkan angkutan tronton yang mengangkut pasir melebihi tonase, sehingga jalan mudah rusak parah.

"Saat ini, kendaraan sulit melintas karena banyak lubang-lubang juga bergelombang," ujarnya.

Sementara itu, Mulyadi (45) seorang pengemudi kendaraan pribadi mengaku dirinya setiap pulang ke rumah orangtuanya di Rangkasbitung terpaksa mengalihkan jalur perjalanannya melewati Pandeglang.

"Saya tidak berani melintasi jalan seperti itu. Selain perjalanan jadi lambat, takut kendaraan rusak," katanya. (MSR/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010