Makassar (ANTARA News) - KH Slamet Effendy Yusuf menerima dengan lapang dada (legowo) kemenangan KH Said Aqil Siraj sebagai Ketua Umum PBNU periode 2010 - 2015.

"Sebelum pemilihan, saya sudah menyatakan siap menang dan siap kalah. Saya sangat menghargai kemenangan KH Said Aqil Siraj," kata Slamet seusai penetapan Ketua Umum PBNU di ruang Aula II Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sabtu malam.

Setelah penetapan Ketua Umum PBNU, pemimpin sidang mempersilahkan Rais Aam terpilih Sahal Mahfudz dan Ketua Umum PBNU terpilih Said Aqil untuk memilih formatur yang terdiri dari lima orang mewakili lima pulau yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Kemudian pimpinan sidang Ustadz Zein Irwanto menutup sidang pemilihan ketua umum PBNU.

Sementara itu, Ulil Abshar Abdalla salah seorang calon yang sempat masuk penjaringan nama calon ketua umum PBNU pada tahap pertama pemilihan mengatakan, terpilihnya Said Aqil menjadi pertanda berakhirnya rezim Hasyim Muzadi. Namun ia enggan menjelaskan lebih jauh pernyataan tersebut.

Berkaitan dengan terpilihnya Said Aqil sebagai pemimpin NU, muktamirin yang masih berkumpul di sekitar Aula II, tak henti-hentinya melantunkan Shalawat Badar dan sebagian diantaranya yang berada di ruangan Aula II berlomba-lomba untuk bersalaman dengan ketua umum PBNU terpilih.

Said sendiri menyatakan sangat menghargai kepercayaan pengurus NU memberikan amanah kepadanya untuk memimpin NU lima tahun ke depan. Secara tersirat juga dikemukakan bahwa dirinya bukan "titipan" siapa-siapa, termasuk pihak penguasa seperti yang diisukan sebelum pemilihan ketua umum PBNU.

Menyikapi kemenangan Said Agil pada pemilihan ketua umum PBNU pada Muktamar ke-32 NU, Ketua Tandfiziah PCNU Simalungun, Sumatera Utara H A Rifai Damanik mengatakan, pihaknya optimistis Said mampu membawa amanah warga NU dalam kurun lima tahun ke depan.

"Beliau adalah kader NU terbaik yang terpilih diantara sekian kader terbaik NU yang terjaring pada tahap pemilihan pertama," katanya.

Kader terbaik NU yang namanya masuk dalam penjaringan pemilihan tahap pertama itu adalah Slamet Effendy Yusuf, Said Aqil Siraj, Salahuddin Wahid, Ulil Abshar Abdalla, Masdar Fuad Mas`udi, Ali MAschan Moesa, Abd Azis, Hasyim Muzadi dan Ahmad Bagja.

(T.S036/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010