Trenggalek (ANTARA News) - Partai Demokrat mendukung DPR agar memanggilKapolri Jendral Bambang Hendarso Danuri dan Komjen Pol Susno Duadji.

Sikap partai pemerintah ini disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR RI Ramadhan Pohan setelah menggelar jaring aspirasi masyarakat di Kabupaten Trenggalek, Jatim, Jumat.

"Dengan segala hormat pada media, saya kira Komisi III perlu melakukan pemanggilan terhadap Kapolri, Susno Duaji, dan jenderal-jenderal lain yang disebut-sebut terlibat dalam konflik internal ini (Polri)," katanya.

Politisi dari Partai Demokrat itu secara terang-terangan mengaku khawatir bila friksi yang terjadi di tubuh Polri tersebut berimbas pada menurunnya kepercayaan publik, karena itu ia mendorong kepada para koleganya di Komisi III agar bertindak proaktif.

Penyelamatan terhadap kredibilitas Polri itu jauh lebih penting mengingat institusi penegak hukum ini menjadi acuan masyarakat dalam menciptakan tata tertib sosial, khususnya di bidang hukum dan keamanan.

"Institusi Polri jauh lebih penting. Jangan sampai miskomunikasi ini terus berlarut dan menyebabkan lembaganya kehilangan kepercayaan dari masyarakat," kata mantan Pemredsebuah media nasional tersebut.

Sikap politisi Senayan terhadap manuver Susno Duadji dalam membongkar adanya makelar kasus dalam hal penggelapan pajak memang berbeda-beda.

Sebagian menyatakan dukungan terhadap sikap berani Susno, tetapi di sisi lain tidak sedikit pula yang menyayangkan hal itu.

Kelompok kedua ini bahkan menyebut Susno sebagai "jenderal mbeling" (jenderal nakal) yang kecewa karena tidak mendapat jabatan strategis di tubuh korps Bhayangkara.

Ramadhan Pohan bersama Partai Demokrat tampaknya ingin mengambil jalan tengah. Dia tidak mau menyalahkan ataupun membenarkan tindakan Susno.

"Ini menjadi aneh ketika pejabat kepolisian kita lebih terbuka pada media ketimbang pada internalnya. Ini masalah internal dan saya lebih sepakat bila ini diselesaikan secara internal, tidak perlu kuat-kuatan," kata Pohan. (Ant/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010