Jakarta (ANTARA News) - Wagub Jabar Dede Yusuf mendukung Said Agil Siradj jadi Ketua Umum PBNU menggantikan Hasyim Muzadi dalam Muktamar di Makassar 23 Maret 2010 mendatang.

Menurut Dede dalam siaran persnya yang diterima ANTARA di Jakarta Rabu, dukungan terhadap Said Agil itu bukan tanpa alasan.

Sebab, menurut aktor laga yang juga politisi PAN itu, selain sebagai kader terbaik NU asal Jabar, kyai asal Cirebon ini juga bisa diterima berbagai kalangan karena dianggap mampu membawa NU netral terhadap parpol dan lebih fokus mengurusi persoalan keumatan.

"Semua calon punya kapasitas memimpin NU, tapi tentu saja kami mendukung KH Said Agil Siradj sebagai putra terbaik NU asal Jabar. KH Said Agil punya kapabilitas dan integritas memimpin ormas Islam terbesar di Indonesia ini," ujar Dede Yusuf saat memperingati acara Maulid Nabi Muhammad SAW di pesantren milik ulama berpengaruh NU Habib Luthfi bin Ali Yahya di Pekalongan, Jateng, Rabu (17/3).

Di depan ribuan jamaah yang datang dari berbagai daerah di Indonesia itu, Dede Yusuf didaulat Habib Luthfi memberikan sambutan atas nama panitia. Sementara sambutan atas nama pemerintah disampaikan Menteri PDT Helmy Faishal Zaini.

Terkait dukungan terhadap Said Agil itu, Dede mengaku sudah melakukan koordinasi dengan rekannya yang menjadi Wagub Jatim Saefullah Yusuf (Gus Ipul).

"Saya juga telah koordinasi dengan Gus Ipul untuk bersama menggolkan Kyai Said jadi ketua umum PB NU," tegas Dede.

Ditegaskan Dede bahwa sebagai warga kehormatan GP Ansor, Dede bersama Gus Ipul telah bulat mendukung Said Agil Sirajd. Untuk itu, Dede mendorong jajaran PW NU dan seluruh PC NU di Jabar solid mendukung Said Agil Siradj dalam Muktamar NU yang digelar di Makassar, 23-27 Maret 2010.

"Bagi rakyat Jawa Barat, inilah saatnya punya ketua umum PBNU dari Jawa Barat," katanya.

Sebelumnya seorang putra Jabar juga pernah menjadi Rais Aam PB NU, yaitu KH Ilyas Ruchyat asal Ponpes Cipasung, Tasikmalaya. Saat itu yang menjabat Ketua Umum PB NU adalah almarhum Gus Dur (mantan Presiden RI ke-4).

(T.D011/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010