Timika (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Papua mengembangkan energi listrik dari sumber tenaga air (hidro power) dalam skala besar untuk menyuplai kebutuhan penerangan masyarakat setempat.

Gubernur Papua, Barnabas Suebu di Timika, Rabu mengatakan jajarannya telah menjalin kerja sama dengan PT PLN Wilayah Papua mengembangkan proyek hidro power pertama di Sungai Urumuka Kapiraya Distrik Mimika Barat Tengah berkekuatan 10 ribu megawatt (MW).

"Kami sudah menjajaki kerja sama sumber pendanaan proyek ini dengan pihak Bank Mandiri dan Deutche Bank (Bank Jerman). Kita harapkan proyek ini secepatnya dibangun," kata Suebu.

Menurut Suebu, energi listrik yang dihasilkan dari hidro power Kapiraya tersebut nantinya akan menyuplai kebutuhan listrik PT Freeport Indonesia dan lima kabupaten sekitar yaitu Mimika, Paniai, Nabire, Deyai dan Dogiyai.

Dari operasional hidro power Kapiraya, katanya, Pemprov Papua akan mendapatkan hasil penjualan daya listrik ke Freeport sekitar Rp2 triliun pertahun dan uang tersebut akan dipakai untuk mensubsidi kebutuhan listrik rakyat pada lima kabupaten tersebut.

"Masyarakat akan menikmati penerangan dengan harga yang jauh lebih murah dari tarif PLN saat ini," jelas Suebu.

Mantan Dubes RI untuk Meksiko ini mengungkapkan Pemprov Papua juga akan mengembangkan proyek hidro power di kawasan pantai utara Papua dengan memanfaatkan arus sungai Memberamo yang merupakan sungai terbesar di Papua.

Daya listrik yang dihasilkan dari proyek hidro power di Sungai Memberamo diperkirakan sekitar 10 ribu MW untuk menyuplai kebutuhan penerangan warga di sejumlah kabupaten di pesisir pantai utara, bahkan pegunungan tengah Papua.

Suebu mengatakan hingga saat ini sebagian besar rakyat Papua tidak saja di kampung-kampung terpencil bahkan di kota sama sekali belum menikmati fasilitas penerangan.

Hal ini dinilai sangat ironis mengingat Papua memiliki banyak potensi untuk menghasilkan daya listrik seperti air terjun, arus sungai, gas bumi, batu bara dan lain-lain.(E015/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010