Mamuju (ANTARA News) - Wartawan media cetak dan elektronik di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), dilarang meliput proses sidang Konferensi Daerah (Konferda) dengan agenda pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulbar, Minggu.

Sidang Konferda PDIP Sulbar yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP, yang diwakili oleh Prof Hamka Haq, Firman Jayadili, Mindow Sianifar dan Agung Setiadi itu mendapat sorotan miring dari kader PDIP karena terlaksana secara tertutup.

Maka tak heran, jika beberapa kader daerah di Sulbar mengamuk karena adanya indikasi pengarahan dukungan oleh DPP terhadap salah satu calon dari dua calon yang bertarung dalam konferda PDIP Sulbar masing-masing, Ir Abdullah Rasyid, Ketua DPD PDIP Sulbar demisioner dan Aladin S Mengga, yang diusung oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Mamuju Utara.

Aparat keamanan dari Satuan Brimob bersenjata lengkap yang melakukan pagar betis pengamanan terpaksa menghadang pekerja pers karena telah mendapat instruksi dari panitia pelaksana.

Sementara itu, sekretaris Panitia Konferda PDIP Sulbar, Djunaedi Hafid, mengelak jika kliennya menginstruksikan untuk tidak diekspos media.

"Kami tidak dapat memberikan keterangan lebih jauh tentang adanya pelarangan terhadap wartawan untuk meliput kegiatan ini, namun, saudara tahu sendiri suasana konferda sejak dibuka hingga berlangsungnya kegiatan memanas," kata dia.

Mungkin saja, kata dia, kondisi ini membuat aparat keamanan melakukan pelarangan untuk tidak memasuki arena bagi yang tidak berkepentingan dalam konferda itu.

"Kami mohon maaf jika ada pelarangan terhadap wartawan untuk tidak meliput dalam kegiatan ini, namun itu terjadi akibat kurangnya koordinasi antara petugas keamanan dan pihak panitia," tuturnya. (T.KR-ACO/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010