Jakarta (ANTARA) - Drama Pakistan yang dipuji karena menggambarkan perempuan-perempuan yang progresif tidak lagi ditayangkan setelah ada keluhan dari otoritas, tindakan yang menurut pencipta drama adalah "home-run" bagi para misoginis.

Serial berisi 10 episode, tayang mulai Agustus dan mengisahkan empat perempuan membuat agen detektif untuk menangkap basah suami-suami yang menyeleweng, banyak dipuji karena memperlihatkan perempuan tangguh.

Drama itu juga memperlihatkan perempuan mengucapkan sumpah serapah, minum dan mengonsumsi obat-obatan, hal-hal yang dianggap tabu di Pakistan, termasuk soal pelecehan seksual, pemerkosaan dalam pernikahan dan homoseksualitas.

Serial berjudul "Churails" atau "Penyihir" pekan ini dihapus dari platform streaming Zee5 tanpa penjelasan.

Platform yang berasal dari India itu tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Otoritas Telekomunikasi Pakistan mengatakan menghubungi platform tersebut setelah menerima keluhan tentang serial tersebut.

"Kami tidak dapat memblokir (konten) sendiri, tetapi kami dapat menghubungi platform, yang telah kami lakukan," kata pejabat anonim itu.

Baca juga: Aktor Jepang Nakagawa Taishi positif COVID-19

Baca juga: Lee Joon-gi bicara tentang drama "Flower of Evil"


Penulis dan sutradara Asim Abbasi mengatakan keputusan untuk menghapus pertunjukan itu "sudah diprediksi, namun tetap mengecewakan".

"Ini bukan hanya kerugian untuk saya. Ini kerugian bagi perempuan dan komunitas yang terpinggirkan," cuitnya.

"Dan ini adalah home run untuk semua misoginis yang sekali lagi telah membuktikan bahwa mereka adalah satu-satunya suara yang penting."

Aktor Nimra Bucha, yang berperan sebagai pembunuh di acara itu, mengatakan para pemeran sedih dengan tindakan tersebut.

"Ini adalah proyek yang sangat kami banggakan. Kami mendukung cerita yang telah kami ceritakan, dan cara kami menceritakannya," katanya kepada Thomson Reuters Foundation.

"Ini adalah cerita yang sangat khas Pakistan," kata dia.

Kritikus film Pakistan Omair Alavi mengatakan Zee5 telah mengambil "risiko besar" dalam memilih "Churails" sebagai tayangan pertama dari serangkaian karya dari sutradara Pakistan karena drama itu "sangat berbeda dari apa yang biasa dilihat oleh penonton".

Hak-hak perempuan adalah masalah yang diperdebatkan di Pakistan.

Baca juga: Kajol akan main drama India "Tribhanga" untuk Netflix

Baca juga: Drama tari "From Java to Indus" rajut kedekatan Indonesia, Pakistan

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020