Banda Aceh (ANTARA News) - Sekjen DPP PDI-P, Pramono Anung Wibowo, menyatakan PDI-P tidak percaya dengan tudingan Aceh sebagai sarang teroris di Indonesia, karena rakyat di "Serambi Mekkah" itu telah trauma dengan konflik.

"PDIP tidak percaya bahwa Aceh sarang teroris, karena rakyat di daerah ini telah trauma dengan konflik," katanya pada pembukaan Konferensi daerah (Konferda) DPD PDI-P Aceh di Banda Aceh, Selasa.

Menurut Pramono yang juga Wakil Ketua DPR RI itu, aksi penumpasan teroris di Aceh oleh Densus 88 beberapa hari lalu, tidak tertutup kemungkinan sebagai upaya untuk pengalihan isu dari kasus Bank Century.

"Bukan saya berprasangka, tetapi itu tidak tertutup kemungkinan dilakukan pihak-pihak tertentu untuk mengalihkan isu Bank Century yang kini sedang menghangat," jelasnya.

Ia mengatakan, sebagai insan politik hal tersebut memungkinkan untuk dilakukan dan dikembangkan, karena isu teroris di Aceh mencuat setelah DPR RI memutuskan kasus Century.

"Kenapa isu itu tidak muncul sebelum DPR RI ketok palu Bank Century. Belum lagi dengan penangkapan di Tanggerang" tanyanya.

Karena itu, dia menyatakan, pihaknya tidak percaya dengan isu yang dialamatkan bagi daerah yang baru keluar dari konflik bersenjata selama tiga puluh tahun silam.

Perdamaian di Aceh terjalin setelah penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara Pemerintah dengan pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005.

Penandatanganan MoU tersebut sebagai komitmen untuk mengakhiri konflik bersenjata puluhan tahun di provinsi berpenduduk sekitar 4,3 juta jiwa itu.
(IRW/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010