Makassar (ANTARA News) - Dua kabupaten di Sulsel yaitu Sinjai dan Jeneponto masih dikategorikan rawan pangan karena tingkat kesejahteraan masyarakat di kedua kabupaten tersebut masih rendah.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Sulsel Muhammad Kasim Alwi, Selasa di Makassar, mengatakan, selain rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kedua kabupaten tersebut juga banyak memiliki daerah pegunungan dan kepulauan yang terpencil.

Untuk mencapai Sulsel tahan pangan pada 2013, pihaknya memprioritaskan pengembangan desa mandiri pangan dengan sasaran sebanyak 65 desa lanjutan di 17 kabupaten dan kota dan target 26 desa baru di 21 kabupaten dan kota.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (PLDPM) melalui 26 Gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang telah berjalan di 11 kabupaten dan menargetkan penambahan 14 Gapoktan baru pada tahun ini.

"Masing-masing Gapoktan akan diberikan bantuan sebesar Rp150 juta untuk membeli hasil petani dan mengembangkan perekonomiannya," ujarnya.

Ia mengatakan, pada tahun anggaran 2008-2009 pihaknya telah menyalurkan dana Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) ke 950 Gapoktan di setiap desa di kabupaten dan kota.

"950 kelompok tani ini telah siap untuk dikerjasamakan dengan perbankan untuk mengembangkan usahanya," katanya.

Dukungan anggaran yang disiapkan untuk melaksanakan program-program ketahanan pangan pada 2010 tersebut sebesar Rp22,33 miliar terdiri dari APBD sebesar Rp11,68 miliar dan APBN Rp10,6 miliar.

Pihaknya juga tengah gencar mencanangkan program "satu hari tanpa nasi" dengan melakukan diversifikasi pangan. "Ubi, talas dan sukun dapat dijadikan sebagai pangan alternatif jika harga beras naik drastis atau sulit terjangkau," ujarnya.

Bahan makanan alternatif ini juga telah dianjurkan untuk dijadikan makanan ringan pilihan utama bagi tamu di hotel-hotel.

"Hal ini dilakukan untuk mengurangi konsumsi beras dan tepung terigu masyarakat dan ketergantungan terhadap kedua bahan pokok tersebut," ujarnya sambil mencontohkan sosialisasi Kabupaten Bantaeng menjadikan talas sebagai menu sarapan cukup berhasil dilakukan. (RY/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010