Washington (ANTARA News) - Kendatipun menghadapi rintangan hukum dan masalah keamanan, presiden terpilih Barack Obama bersikeras akan mempertahankan Blakckberry miliknya begitu ia masuk Gedung Putih pada pekan depan. Diwawancarai CNN, Jumat, Obama menyatakan ponsel cerdas tersebut merupakan salah satu peralatan yang akan dimanfaatkannya untuk tetap dapat berhubungan dengan rakyat Amerika yang sebenarnya dan menghindari dirinya terperangkap dalam "gelembung" kepresidenan. "Saya kira saya akan dapat mempertahankan salah satu ini. Menurut hemat saya, dan ini bukanlah suatu yang baru, apapun yang saya tulis dalam email dapat muncul di CNN," katanya, seperti dilaporkan AFP. "Jadi saya pasti berpikir panjang sebelum menekan tombol "send", katanya mengenai Blackberry yang selalu ada pada wadah di ikat pinggangnya atau dalam genggamannya semasa dalam rangkaian kampanyenya. Obama tidak mengemukakan bagaimana ia akan mengatasi kendala hukum, mengingat adanya ketentuan dalam Presidential Records Act pasca-skandal Watergate pada 1978 yang mengamanatkan tetap terjaganya kerahasiaan rekaman setiap komunikasi Gedung Putih. Obama juga tak menyatakan bagaimana dia akan membujuk para pengawalnya dari Dinas Rahasia bahwa Blackberry itu bukan merupakan risiko keamamnan, misalnya, bila ponsel itu diterobos para hacker di udara. Mendobrak gelembung Namun demikian, Obama yang akan menggantikan Presiden George W. Bush yang tidak populer, Selasa, mengatakan telpon genggam itu merupakan bagian berharga dari strategi yang lebih luas untuk menghindar dari ketentuan selalu merahasiakan masalah kenegaraan. "Perangkat genggam ini hanya salah satu dari banyak peralatan yang akan saya akan gunakan, untuk mendobrak gelembung tersebut, demi memastikan rakyat selalu dapat berhubungan dengan saya," katanya. "Jika saya melakukan kekeliruan, seseorang di Chicago dapat mengirimkan email dan berkata, "Apa yang anda lakukan?" "Saya ingin mendapatkan laporan, selain dari orang-orang yang akan segera bekerja untuk saya, dapat menjangkau dan mengirimkan kepada saya pesan tentang apa yang sedang terjadi di Amerika." Dilema perangkat bergerak itu boleh jadi telah tuntas tanpa sengaja Jumat, ketika Blackberry Obama jatuh dari ikat pinggangnya saat ia keluar dari limusinnya dan naik pesawat di Washington. Seorang agen Dinas rahasia buru-buru mengambilnya, dengan memungut Blackberry serta baterenya dari tarmak bandara yang dingin. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009