Jakarta (ANTARA News) - Perum LKBN ANTARA kemungkinan mendapatkan penghargaan dari Sekretaris Regional UNI Asia Pasifik di bidang Global Framework Agreement  (GFA) karena dinilai menjalankan hubungan industrial baik antara manajemen dengan pekerja.

"ANTARA saat ini sedang dipertimbangkan untuk mendapatkan penghargaan tertinggi dari UNI Asia Pasifik," kata Direktur UNI Asia Pasific, Christoper Ng usai berkunjung ke ANTARA, di Jakarta, Senin.

Perum LKBN ANTARA, kata Chris, salah satu nominasi kuat untuk mendapatkan penghargaan itu, selain Telkom dan Indosat.

Christopher yang didampingi Direktur UNI Asia dan Pasific, sektor jasa, Dr. Kun Wardana Abyoto menjelaskan, ada beberapa syarat sebuah perusahaan mendapatkan penghargaan tersebut, diantaranya perusahaan menandatangani perjanjian kerja bersama (PKB) antara manajemen dengan wakil serikat pekerja.

Selain itu juga turut berpartisipasi dalam pencegahan permasalahan lingkungan, fundamental hak azazi manusia di tempat kerja dan hak azazi manusia mendasar di masyarakat.

Jika perusahaan sudah mengimplementasikan masalah itu, UNI Asia Pasifik melakukan evaluasi dan kemudian meningkatkan pada tahap mengusulkan atau menominasikan untuk mendapatkan penghargaan.

Dalam kunjungan ke Perum ANTARA yang diterima langsung oleh Dirut Perum LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf, Koordinator Staf Ahli ANTARA Aat Suryasafaat, Sekretaris Perusahaan Iswahyuni dan anggota Dewan pembina Serikat Pekerja ANTARA (SPA) Edy Utama, Christoper menambahkan, tahun lalu pihakanya memberikan penghargaan kepada Telkom malaysia, OCBC Singapura, Banco de Oro Philippene, Media Corp dan Star Newspaper yang saat ini disakaikan lansung PM Malaysia.

Sedang pemberian penghargaan kepada perusahaan di Indonesia, kemungkinan akan diselenggarakan pada 26 Maret 2010 yang akan dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar serta Philip Jennings dari Sekjen UNI Global Union.

Pada kesempatan itu Dirut ANTARA Mukhlis Yusuf mengatakan, pihaknya tidak keberatan bahkan mengucapkan terima kasih jika apa yang dikerjakan ada pihak luar yang menilai.

Menurut Mukhlis, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada perusahaan mass media, utamanya kepada 15 perusuhaan yang sudah menandatangani nota kesepahaman antara Peratuan Wartawan Indonesia dengan perusahaan pers dalam kaitan perlindungan pekerjanya.

"Usai pelaksanaan nanti ANTARA akan menggandeng UNI Asia Pasific dan Uni Global Uni Union yang bermarkas di Swiss untuk melakukan seminar di Indonesia dengan para perusahaan pers," katanya.

Uni Global, kata Mukhlis, mempunyai jaringan di 150 negara, termasuk di Indonesia sehingga ANTARA juga harus ikut berperan aktif untuk menjaga lingkungan, melindungi para pekerja utamanya pekerja dalam lingkup pers.

Mukhlis menambahkan, Direktur UNI Asia Pasific telah mengatakan, pada November nanti akan melakukan kongres seluruh serikat pekerja dunia di Nagasaki, Jepang, yang telah mendapatkan dukungan dari PM Jepang Hatoyama.

"Dalam kaitan itu, ANTARA diharap ikut berperan aktif dalam mewujudkan pertemuan internasional itu," katanya. (Y005/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010