Surabaya (ANTARA News) - Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) ITS Surabaya membuka Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PSTK3) yang berjenjang Diploma 4 (D4).

"Program studi baru itu akan diresmikan Mendiknas Mohammad Nuh bersama Menakertrans Muhaimin Iskandar pada 20 Februari mendatang," kata Direktur PPNS ITS Ir. H. Muhammad Mahfud, M.MT di Surabaya, Kamis.

Namun, katanya, Menakertrans akan meresmikan pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di lingkungan ITS yang selama ini hanya dimiliki perusahaan.

"Jadi, P2K3 yang dibentuk bersamaan peresmian PSTK3 itu merupakan P2K3 yang pertama kalinya dimiliki perguruan tinggi di Indonesia," katanya.

Menurut dia, SK P2K3 PPNS ITS Surabaya akan diserahkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Surabaya Ahmad Syafii kepada Direktur PPNS ITS Surabaya Muhammad Mahfud di Gedung Direktorat PPNS ITS Surabaya pada 20 Februari itu.

"Kami berharap langkah ITS itu akan diikuti perguruan tinggi lainnya, karena institusi pendidikan banyak memiliki alat atau mesin dengan risiko kecelakaan cukup tinggi," katanya.

P2K3 itu sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomer 4 Tahun 1987 yang mewajibkan pengusaha atau pengurus tempat kerja yang mempekerjakan 100 orang pekerja atau lebih atau menggunakan bahan, proses, dan instalasi yang mempunyai risiko tinggi terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan, dan penyinaran radioaktif agar membentuk P2K3.

Dalam acara itu, Mendiknas dan Menakertrans akan menyaksikan penyerahan sertifikat ISO 9001:2008 serta menjadi pembicara utama pada seminar nasional K3 bertajuk "Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) melalui Institusi Pendidikan Tinggi untuk Mewujudkan Indonesia Berbudaya K3" di Gedung PPNS ITS Surabaya.

Acara itu juga dimeriahkan dengan pameran K3, karya mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, pementasan wayang kulit dengan lakon "Makrifat Dewa Ruci" dengan dalang Ki Enthus Susmono.
(Ant/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010