Karawang (ANTARA News) - Longsor dan banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Pangkalan dan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Senin (15/2) malam, hingga mengakibatkan dua rumah rusak parah, jalan sekitar 300 meter amblas, dan jalan sekitar 500 meter tergenang air.

Peristiwa longsor dan banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur daerah tersebut sejak Senin sore hingga malam. Hal itu mengakibatkan sungai Cibeet yang berada di dua daerah itu meluap hingga masuk ke pemukiman warga dan memutus beberapa titik akses jalan raya di Desa Taman Mekar, Kecamatan Pangkalan.

Sedangkan longsor yang terjadi di Desa Cintalanggeng dan Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru mengakibatkan dua rumah rusak parah, puluhan rumah retak-retak dan jalan sepanjang sekitar 300 meter amblas. Akibat kejadian itu, masyarakat yang berada di dua desa itu mengungsi di tempat yang disediakan aparat kecamatan setempat.

"Kami sudah mengimbau masyarakat agar segera mengungsi ke tempat aman setelah terjadi longsor, karena jika turun hujan lagi, dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan," kata Camat Tegalwaru, Asep Wahyu Suherman, kepada ANTARA, di Karawang, Selasa dini hari.

Dikatakannya, lokasi yang disediakan sebagai tempat mengungsi warga korban longsor itu ialah di masing-masing kantor desa dan beberapa ruangan sekolah yang dinilai aman dari longsor.

Imbauan agar warga setempat segera mengungsi itu ialah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor susulan, karena jika pada Senin malam turun hujan, longsor kemungkinan besar bisa terjadi.

Sementara itu, masyarakat setempat korban longsor, Idris (34), mengaku, kejadian longsor itu cukup mengerikan, karena dari atas gunung Sanggabuana yang berdekatan dengan Desa Cintalanggeng, banyak batu-batu ukuran besar yang berjatuhan atau "bergelinding" ke arah pemukiman warga.

"Tiba-tiba bebatuan jatuh dari atas gunung setelah turun hujan deras, saya seperti dikejar-kejar batu yang bergelinding disertai dengan lumpur. Jadi, saya dan keluarga tidak sempat menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam rumah," katanya.

Sementara itu, warga Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Komar (28), mengaku, setelah hujan deras yang berlangsung cukup lama, sejak Senin sore hingga malam, tiba-tiba air dari sungai Cibeet naik ke jalan raya, kemudian masuk ke rumah.

"Air sungai yang meluap ke jalan raya hingga masuk ke rumah itu cukup deras, sehingga menghanyutkan sejumlah barang-barang yang ada di dalam rumah. Bahkan, ada salah seorang warga yang traktornya terbawa arus luapan air sungai itu," katanya. (MAK/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010