Jambi (ANTARA News) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) H Muhammad Jusuf Kalla (JK) dalam kunjunganya di Jambi, Jumat, mengingatkan agar PMI tidak memperjualbelikan darah.

"PMI itu tidak jualan darah, yang ada hanya pengganti biaya. Bagi masyarakat yang tidak mampu, pemerintah akan menanggung biayanya melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Kalau yang mampu tetap harus bayar biaya pengganti," katanya.

Biaya pengganti tetap harus dilakukan bagi yang mampu, namun biaya pengganti yang dikeluarkan hanya sekadar pengganti biaya pengemasan darah yang mecapai Rp260 ribu per kantong.

Di Jambi biaya pengganti tersebut sudah cukup murah hanya Rp190 ribu, sementara di Jawa harganya mencapai Rp250 ribu.

Mengantisipasi mahalnya biaya pengganti jual beli darah ini, JK mengimbau kepada Unit Transfusi Darah (UTD) untuk meningkatkan donor sukararela agar jangan terjadi jual beli darah.

"Biasanya kita minta kepada masyarakat yang membutuhkan darah untuk mengganti darahnya dengan transfusi darah juga," ujar JK.

Dalam keterangan terpisah, Sekda Provinsi Jambi AM Firdaus yang juga Ketua PMI Provinsi Jambi usai melepas JK kembali ke Jakarta mengatakan, Pemprov Jambi akan mengimbau kepada kabupaten/kota untuk mengkampanyekan manfaat dan pentingnya donor darah.

"Kita akan himbau kabupaten kota agar menyumbangkan dana pada UTD untuk biaya penunjang agar bisa mengkampanyekan manfaat dan fungsi donor darah," ujarnya.

Selain itu, untuk upaya pendekatan dengan masyarakat, Firdaus meminta kepada pemerintah kabupaten/kota bekerja sama dengan UTD agar membangun UTD-UTD di mal atau pusat perbelanjaan, dan PMI yang harus jemput bola.

(T.KR-YJ/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010