Semarang (ANTARA News) - Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Sylvia Russarina (23), yang dilaporkan hilang ke polisi oleh pihak keluarganya diketahui terancam dikeluarkan (drop out) dari kampusnya karena mempunyai catatan nilai akademis yang kurang bagus.

"Hasil evaluasi Sylvia selama delapan semester di fakultas kedokteran tidak memenuhi batas nilai yang telah ditentukan," kata Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Undip Prof Hertanto Wahyu Subagio di Semarang, Kamis.

Ia menjelaskan, Sylvia tercatat sebagai salah satu mahasiswi yang bermasalah dengan nilai akademis kuliah dan pada semester VIII, indek prestasi kumulatif (IPK) Sylvia hanya mencapai 1,69 serta baru menempuh 100 SKS.

"IPK Sylvia berada dibawah ketentuan minimal IPK yang harus dicapai yakni 2,00 dan aturannya mahasiswi yang bersangkutan diharapkan mengundurkan diri atau akan dikeluarkan," ujarnya.

Berkaitan dengan hal itu, katanya, pihak fakultas telah mengajukan rekomendasi mahasiswi tersebut ke rektor karena yang berhak memberikan sanksi adalah pihak rektorat.

Ia menyebutkan, hingga saat ini Sylvia tidak menyelesaikan urusan yang terkait dengan nilai akademis, padahal surat keputusan untuk mengundurkan diri dari pihak rektorat sudah keluar.

Menurut dia, keputusan untuk pengunduran diri sebagai mahasiswi merupakan salah satu pilihan terbaik karena jika pihak rektorat langsung mengeluarkan Sylvia maka yang bersangkutan tidak akan mendapatkan transkip nilai atau surat pindah.

"Kalau memilih mengundurkan diri, mahasiswi yang bersangkutan masih dapat surat-surat administrasi, tapi jika sampai dikeluarkan maka Sylvia tak akan mendapatkan apa-apa," katanya.

Ia mengungkapkan, Sylvia pernah menjalani persidangan universitas lantaran melakukan kecurangan pada kartu ujian mid semester bersama teman satu angkatannya.

Selain itu, katanya, pihak universitas juga memergoki Sylvia melakukan perjokian saat ujian dan atas perbuatannya tersebut yang bersangkutan telah mendapat sanksi.

Menanggapi laporan dari keluarga yang melaporkan hilangnya Sylvia, Kasat Reskrim Polwiltabes Semarang AKBP Asep Jenal mengatakan, pihaknya telah menerjunkan dua tim untuk melacak keberadaan korban.

"Anggota dilapangan masih mencari informasi dan bukti-bukti yang berkaitan dengan hilangnya Sylvia untuk mengetahui apakah terdapat unsur penculikan atau tidak," katanya.

Sampai saat ini, katanya, belum ada indikasi yang mengarah kearah telah terjadi kasus penculikan.

"Kita tetap berusaha semaksimal mungkin agar kasus ini dapat cepat terungkap," kata Asep.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010