Jakarta (ANTARA News) - Agen tunggal pemegang merek (ATPM), PT Toyota Astra Motor (TAM) menarik untuk perbaikan ("recall") 13 sedan hibrid Prius yang telah terjual di Indonesia menyusul pengumuman Toyota Motor Corp (TMC) yang menarik mobil tersebut di seluruh dunia.

"Kami menindaklanjuti pengumuman TMC tersebut dengan mendatangi para pemilik mobil Prius di Indonesia untuk diperbaiki. Istilah kami visit call karena kami yang mendatangi para pemilik mobil yang datanya ada pada kami," ujar Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan, TAM akan mendatangi pemilik Prius dan melakukan perbaikan dengan memprogram ulang piranti lunak yang mengendalikan sistem anti penguncian rem (anti-brake lock system/ABS).

Hal itu dilakukan menyusul pengumuman TMC yang menarik untuk perbaikan sebanyak 436.000 unit Prius di seluruh dunia, termasuk di Jepang sebanyak 223.000 unit dan 150.000 unit di Amerika Utara.

Johnny mengatakan, sejak TAM memasarkan mobil tersebut, tahun lalu belum ada keluhan dari pengguna Prius di Indonesia, namun karena TMC telah mengeluarkan kebijakan penarikan mobil tersebut, maka TAM berinisiatif mengunjungi pemilik Prius untuk memperbaiki mobil hibrid itu.

"Secepatnya program perbaikan itu akan kami lakukan, sejak pengumuman itu kami telah menelepon beberapa konsumen yang sebagian besar berada di Jakarta, di samping Surabaya dan Malang," ujarnya.

Menurut dia, piranti lunak untuk memprogram ulang ABS tersebut sudah ada di Indonesia sejak kemarin malam, sehingga perbaikan sudah bisa dilakukan oleh para teknisi TAM. "Tidak ada biaya untuk perbaikan tersebut," ujarnya.

Johnny juga menandaskan bahwa TAM bersedia memperbaiki sedan Prius yang dibeli melalui importir umum (IU) karena sudah menjadi kewajiban moralnya kendati konsumen tidak membeli melalui TAM.

"Namun, kami tidak mendatangi mereka. Mereka yang harus mendatangi kami, karena kami tidak punya data mereka," ujarnya.

Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto menambahkan,TMC mengeluarkan keputusan menarik untuk perbaikan sejumlah mobil hibrid yang beredar di seluruh dunia karena ada keluhan terkait ABS yang kadang-kadang kurang pakem, ketika dilakukan pengereman setengah-setengah, yang menyebabkan sistem itu menerima sinyal antara melakukan pengisian baterai atau pengereman.

"Kalau pengereman (injak rem) penuh, tidak terjadi apa-apa (rem pakem). Setelah diselidiki ternyata ABS-nya harus diprogram ulang yang memakan waktu sekitar satu jam," ujarnya.

Selain menarik mobil yang telah terjual, TAM juga memprogram ulang empat mobil hibrid yang menjadi stok ATPM tersebut. (*)
R016/M012/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010