Yogyakarta (ANTARA News) - Kawanan perampok yang diperkirakan empat orang membawa kabur tas berisi sejumlah perhiasan senilai Rp2 miliar dari rumah korban Endah Candrawati (38) di Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 213 Tegalrejo, Yogyakarta, Rabu.

"Pelaku sebelumnya sempat mengancam korban dengan pistol dan golok," kata Kapoltabes Yogyakarta Kombes Pol Ahmad Dofiri didampingi Kasat Reskrim Kompol Syaiful Anwar.

Kapoltabes Yogyakarta mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap kawanan pelaku yang menggunakan mobil Toyota Avanza warna hitam.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengindentifikasi para pelaku serta melakukan pengejaran," katanya.

Menurut dia, selain membawa kabur tas berisi sejumlah perhiasan senilai Rp2 miliar, kawanan perampok juga merampas empat buah telepon genggam milik korban serta uang tunai Rp3,5 juta.

"Dugaan kami, sebelumnya para pelaku telah mempelajari situasi di sekitar tempat tinggal korban, termasuk kebiasaan korban yang selama ini membuka jasa pemesanan perhiasan seperti berlian, batu giok dan emas," katanya.

Ia mengatakan kejadiannya bermula sekitar pukul 07.00 WIB korban yang juga membuka toko peralatan isi ulang air mineral itu dikejutkan dengan kedatangan orang yang mengetuk pintu rumahnya.

"Saat korban membuka pintu, ada dua orang yang berdiri di depan pintu, satu di antaranya langsung menodongkan senjata api jenis pistol, sedangkan satu orang lagi mengancam dengan golok," katanya.

Kemudian korban dibawa masuk ke dalam rumah, dan pelaku menyekap suami korban, Tjan Soe Liang (48) serta penjaga rumah Harjiyo Muhadi (49). Pelaku langsung memaksa korban masuk ke dalam kamar.

"Pelaku kemudian mengambil tas milik korban yang berisi sejumlah perhiasan senilai Rp2 miliar yang hendak diantarkan ke pemesan, serta merampas empat buah telepon genggam dan uang tunai Rp3,5 juta," katanya.

Para pelaku kemudian kabur ke arah selatan dengan mobil Toyota Avanza yang nomor polisinya tidak jelas. Mobil tersebut sebelumnya telah siap menunggu dengan mesin hidup di depan rumah korban.

"Kami juga masih menyelidiki apakah senjata api yang digunakan pelaku merupakan senjata asli atau senjata api mainan, karena saat itu pelaku tidak melepaskan tembakan," katanya. (U.V001/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010