Kendari (ANTARA News) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Laode Ida menghimpun dana bantuan bagi korban banjir bandang di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Secara pribadi saya membantu korban banjir Kolaka Utara sebesar Rp20 juta. Jumlah yang kecil, tetapi berkah dengan harapan dapat membantu meringankan penderitaan saudara-saudara kita," kata Laode di Kendari, Kamis.

Perusahaan yang digandeng Laode Ida untuk membantu korban banjir Kolaka Utara adalah PT Inco, PT Aneka Tambang, dan PT Pelindo.

PT Pelindo membantu dana Rp15 juta bagi korban banjir Kolaka Utara yang sampai saat ini masih berada di pengungsian, karena mereka kehilangan rumahnya.

Sedangkan PT Inco membantu 500 lembar atap seng dan bahan kebutuhan pokok lainnya yang ditaksir senilai Rp30 juta.

Sementara PT Antam membantu berupa 600 lembar atap seng, dan beberapa kebutuhan mendesak lainnya.

GM Pelindo IV Kendari Mohammad Marasabessy mengatakan pihaknya memiliki tanggung jawab sosial untuk ikut membantu korban banjir Kolaka Utara.

"Bantuan dari PT Pelindo ini bukan pertama kali, tetapi sebelumnya juga telah membantu," katanya.

Bencana banjir melanda Desa Batu Ganda, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, Sultra, Jumat (22/1) dini hari sekitar pukul 02:00 Wita saat warga masih tidur lelap.

Sebanyak 22 kepala keluarga atau ratusan jiwa warga Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, kehilangan tempat tinggal karena bencana tersebut.

Rumah warga yang rusak berat tercatat 45 unit, dan rusak ringan tujuh unit.

Kabag Humas Pemkab Kolaka Utara Tahrim Hodi mengatakan pemkab bersama Pemerintah Provinsi Sultra sudah menyerahkan bantuan berupa obat-obatan, makanan, pakaian, dan tenaga medis.

Pemerintah setempat menyiapkan dapur umum dan pos kesehatan bagi warga yang mengungsi.

Akibat bencana ini 10 korban meninggal dan tiga korban lainnya masih dalam pencarian.

Tim SAR gabungan dari unsur TNI, Polri dan Satuan Tugas Bencana Alam masih mencari tiga korban yang hilang yakni H Talla (51), Batti (24), dan Ana (24).

Korban terakhir yang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa adalah balita Siwa (2) dengan posisi tertimbun lumpur.

Sembilan korban meninggal lainnya yakni Ani (30), Rahmi (7), Nining (30), Muhamad Aksan (8), Supu (50), Sarma (57), Debi (7), Jimang (19), serta balita bernama Ferdi (3).(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010