Padang (ANTARA News) - Indonesia masih menghadapi sejumlah masalah dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), diantaranya adanya kesenjangan akses informasi antara di pusat dan daerah.

Pengayaan informasi dan pembangunan infrastruktur komunikasi di Indonesia juga masih lemah dan hal-hal lain yang harus dikembangkan untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain, kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring di Tanah Datar, Sumbar, Selasa.

Dalam acara serah terima Program Asia Pasific Telecommunity JAPAN 3 (APT-J3) dan Fiber Optik bantuan Pemerintah Jepang di Gedung Indo Jalito Batusangkar, Menkominfo mengungkapkan bahwa setiap negara berkembang melalui kebijakannya menstimulus perkembangan teknologi untuk mengejar ketertinggalan.

Apabila tidak memacu perkembangan teknologi, kata Tifatul, suatu negara akan terus tertinggal dan menghadapi sikap marjinalisasi di dunia global.

Dengan TIK, kepala daerah dan pimpinan akan dapat mengambil keputusan atau kebijakan dengan cepat, jelas, dan efisien.TIK juga bisa menjadi solusi terbaik untuk pengembangan ekonomi masyarakat, hanya dengan satu persen investasi di TIK akan bisa meningkatkan ekonomi 3 sampai 5 persen.

Namun, pada sisi lain Tifatul menekankan pentingnya pengawasan terkait perkembangan teknologi informasi yang dibarengi dengan derasnya arus informasi yang sebagian berdampak buruk atau tidak mendidik.

Satu bukti sering disampaikan, Tifatul menyontohkan, bahwa 10 dari 75 tanyangan televisi berpotensi merusak karakter bangsa dan itu harus dikontrol oleh semua pihak. Demikian juga dengan arus informasi yang cepat melalui Internet.

Menkominfo juga menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan hibah dari pemerintah Jepang terhadap kemajuan TI di Indonesia. Tifatul mengingatkan Pemkab Tanah Datar untuk bisa mengotimalkan pemanfaatan program IT dan menjaga sarana serta prasarana yang dibangun pemerintah Jepang.

Bupati Tanah Datar Muhammad Shadiq Pasadigue menjelaskan, dalam mendukung program (APT-J3) dan Fiber Optic, pihaknya telah membiayai infrastruktur jaringan di tiga lokasi, yakni Rumah Sakit, SMP 1 Batusangkar, dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Muhammad Yunus Batusangkar.

Pemkab Tanah Datar juga telah membuat aplikasi sistem informasi kesehatan untuk diterapkan di Dinas Kesehatan dan tiga Puskesmas.

Aplikasi lain yang telah diintegrasikan pada jaringan wireless dan fiber optic, diantaranya aplikasi sistem informasi keuangan daerah (Simda) yang memberikan kemudahan bagi operator pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam memasukkan data.

Pemkab Tanah Datar akan memelihara dan memanfaatkannya program APT-J3 dan Fiber Optic secara maksimal untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Bantuan program tersebut diserahkan oleh Presdir dan CEO TTC Jepang Mr Yuji Inoue kepada Menkominfo Tifatul Sembiring dan Bupati M. Shadiq Pasadiqoe.

Hadir pada acara tersebut Staf Ahli Gubernur Sumbar Surya Darma Sabirin, Kepala Badan Litbang dan SDM Depkominfo Cahyana Ahmad Jayadi, Staf Ahli Bidang Ekonomi Aizirman Djusan, Vice President NTT East Jepang Mr. Takanori Uchida.

Selain itu, Presiden dan CEO Oki Fujikura Network Mr Nobuo Aiba, Deputy General Manager Fujikura Mr. Kiminori Sato, Staf Khusus Depkominfo Rudi Lumanto, dan Kepala Puslitbang Aplikasi Telematika Depkominfo Akmam Amir.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010