Jakarta (ANTARA News) - Tujuh perusahaan besar Amerika Serikat (AS) yang bergerak di bidang alat berat, komponen otomotif, agribisnis, elektronik, dan media massa, siap ekspansi bisnis ke Indonesia.

"Ada tujuh perusahaan yang menawarkan investasi. Diantaranya alat berat, agrikultur, komponen," kata Menteri Perindustrian, MS Hidayat, usai menerima 60 pengusaha US-ASEAN Business Council di Jakarta, Senin.

Hidayat mengatakan, belum mengetahui nilai investasi yang akan ditanamkan oleh ketujuh perusahaan besar AS tersebut.

"Ini baru pertemuan awal, nanti dirjen-dirjen yang akan menindaklanjuti, jadi nilainya belum tahu berapa," lanjutnya.

Kehadiran ke-60 pengusaha asal AS tersebut, menurutnya, selain menindaklanjuti pertemuan dalam bisnis forum US-ASEAN Council di Boston saat pertemuan APEC September 2009 lalu, juga mencari tahu kebijakan-kebijakan baru yang mendukung iklim investasi di tanah air.

Permintaan khusus dari para pengusaha AS dalam pertemuan tersebut, menurut Hidayat, yakni agar pihak Indonesia menghormati setiap isi dari kontrak jangka panjang yang mungkin tercipta di kemudian hari.

"Mereka memang menawarkan ekspansi, tapi ada catatan juga dari mereka agar jika ada kontrak jangka panjang pihak Indonesia mau mematuhinya. Saya bilang saya akan catat itu sebagai masukan," ujar dia.

Ketujuh perusahaan itu adalah Caterpillar, Ford Motor Company, The Dow Chemical Company, Cargill, General Electric Company, Monsanto, dan News Corporation.

Presiden US-ASEAN Business Council, Alexander C Feldman membenarkan bahwa kehadirannya adalah dalam rangka misi bisnis, di mana beberapa pengusaha menyatakan siap berinvestasi di Indonesia.

Ia juga mengatakan dalam kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia sekitar bulan Juni atau Juli 2010 mendatang juga akan diikuti kelompok pengusaha yang akan lebih dalam membicarakan investasi di Indonesia.

Menurutnya, investor AS tertarik untuk membantu Indonesia membangun infrastruktur, membantu mengembangkan sumber energi baru, hingga dapat memperbaiki iklim usaha.

Sementara itu, Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika, Budi Darmadi mengatakan, sejauh ini belum jelas berapa besar investasi yang akan dilakukan Ford Motor Company di Indonesia.

"Pertemuan untuk membahas lebih lanjut tentang investasi baru besok Kamis (28/1)," ujar dia.

Namun sejauh ini, lanjutnyaa, Ford tertarik memperkuat pelayanan purna jualnya di tanah air sehingga ekspansi yang paling mungkin dilakukan produsen otomotif asal AS itu yakni tidak jauh-jauh dari masalah penyediaan komponen.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010