Jakarta (ANTARA News) - Wakil Direktur Utama Bank BNI Felia Salim mengatakan tidak ada "rush" (penarikan dana secara besar-besaran) menyusul kejadian pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) di Bali.

"Transaksi ATM masih normal dan tidak ada lonjakan setelah kasus pembobolan di Bali," kata Felia di Jakarta, Kamis.

Ia mengungkapkan transaksi rata-rata per hari sekitar Rp300-Rp400 miliar dan penanganan secara cepat dan tepat telah membuat nasabah tenang.

Dalam pemberitaan sebelumnya Bank BNI akan mengganti kerugian nasabah yang kehilangan dana dan melaporkan dalam dua kali 24 jam.

Bahkan Bank BUMN ini sudah akan membayar sekitar Rp200 juta kepada 19 nasabah yang kehilangan dananya.

Ia mengatakan bahwa polisi sedang melakukan investigasi atas kasus tersebut. "Kita tunggu bagaimana hasil investigasi polisi," katanya seraya menegaskan tidak ada orang dalam yang terlibat dalam tindakan kriminal itu..

Ia juga menegaskan bahwa pembobolan ATM ini dilakukan oleh orang yang memiliki teknologi tinggi."Pembobolan ini menggunakan teknologi `skimming` sehingga bisa memotret PIN dan kartu nasabah," katanya.

Dengan kejadian ini maka BNI akan mempercepat ATM dengan teknologi anti "skimming". "Saat ini sudah 70 persen ATM yang anti `skemming` dan akan dipercepat," katanya.

Selain itu, Felia juga akan mempercepat penggunaan kartu debit berbasis chip sehingga meningkatkan keamanan nasabah.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010