Jayapura (ANTARA News) - Energi terbarukan yang sumbernya cukup melimpah di Papua akan dikembangkan secara optimal untuk menerangi sekitar 1.500 kampung yang tersebar di provinsi paling timur Indonesia ini.

"Target pemerintah daerah pada 2010 adalah menggunakan energi terbarukan sehingga bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di 1.500 kampung," kata Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu saat memberikan sambutan pembuka pada seminar internasional perencanaan energi daerah di Jayapura, Rabu (20/1).

Listrik dari energi terbarukan ini, menurut dia, terutama akan digunakan untuk menjalankan program pemerintah lainnya yakni `distance learning` atau pendidikan jarak jauh di kampung-kampung tersebut sebagai upaya pemerintah daerah untuk mendekatkan pelayanan publik ke masyarakat.

Dia mengatakan, hingga kini kebutuhan listrik dari bahan bakar minyak (BBM) masyarakat di Papua masih di bawah 3.000 megawatt dan belum menjangkau seluruh masyarakat terutama yang mendiami daerah-daerah pedalaman.

Oleh sebab itu, pengembangan energi terbarukan yang sumbernya cukup banyak dengan jumlah yang tidak pernah habis, menjadi perhatian pemerintah daerah.

"Banyak pilihan energi terbarukan di Papua yang bisa dikembangkan untuk listrik seperti yang berasal dari tenaga air, angin dan matahari, juga biomass," ujar Gubernur Suebu.

Berkaitan dengan hal tersebut, dia menandaskan tentang kebijakan lingkungan yang telah diterapkan pemerintah daerah, di antaranya adalah menjaga hutan konservasi di Papua yang luasnya mencapai 50 persen dari luas total hutan dan mencabut 30 persen hak pengelolaan hutan.

Selain itu, untuk melestarikan lingkungan, pemerintah daerah juga berupaya mempertahankan hutan bakau dan hutan sagu yang keterdapatannya di Papua cukup luas.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, luas tanaman sagu di seluruh Papua sekitar 513,000 hektar dengan produksi 139 ton dan melibatkan 1.663 petani.

Hutan sagu tersebar di sejumlah kabupaten yakni Mimika, Merauke, Wasior, Serui, Waropen, Membramo, Sarmi, dan Jayapura.

"Kita harapkan agar nantinya Papua bisa mencapai `zero fossil fuel energy` yakni `zero emission` (tidak ada emisi) dan `no fire` (tidak bergantung pada BBM)," kata Gubernur Suebu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010