Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas menantang Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) agar mampu menempatkan kadernya menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Dalam sambutan singkatnya pada acara pengukuhan pimpinan kolektif nasional KAHMI periode 2009-2012 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, Taufiq hanya naik panggung untuk mengucapkan tantangan tersebut.

"Saya singkat saja. Alumni GMNI sudah jadi presiden dan wakil presiden. Alumni HMI cuma bisa jadi wakil presiden," ujarnya yang langsung disambut tawa ratusan anggota KAHMI yang memenuhi ruang Flores Ballroom, Hotel Borobudur.

Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang dimaksud Taufiq adalah istrinya sendiri, Megawati Soekarnoputri yang pernah menjabat wakil presiden dan presiden.

Ucapan Taufiq tersebut dilontarkan di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menghadiri acara tersebut, serta mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga alumni HMI.

Setelah melontarkan tantangan, Taufiq kemudian menyampaikan harapan agar suatu saat alumni HMI dapat memimpin Indonesia.

Harapan Taufiq itu pun di"amini" oleh Presiden Yudhoyono dalam sambutannya.

"Semoga di waktu akan datang ada putra putri terbaik HMI yang menjadi kepala negara di Republik ini," ujar Presiden.

Kepala Negara menyaksikan prosesi pengukuhan serta pengucapan sumpah dari pimpinan kolektif majelis nasional KAHMI periode 2009-2012, yaitu Abidinsyah Siregar, Anas Urbaningrum, Viva Yoga Mauladi, Harry Azhar Aziz, Mubyl Handaling dan Tamsil Linrung.

Abidinsyah Siregar yang didaulat menjadi ketua harian dalam pidatonya menyatakan alumni HMI tersebar dalam berbagai bidang pengabdian, mulai dari eksekutif, legislatif, lembaga negara, organisasi masyarakat, hingga lembaga swadaya masyarakat.

Pada acara tersebut, Jusuf Kalla didaulat untuk menyematkan pin lambang KAHMI ke kerah kemeja Presiden Yudhoyono. Sedangkan Akbar Tandjung menyematkan pin ke kerah kemeja Taufik Kiemas.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010