Jakarta (ANTARA News) - Mantan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji, Rabu, mengemukakan Mabes Polri sudah memeriksa aliran dana dari Bank Century dan dari hasil penyelidikan itu tidak ditemukan nama-nama tokoh politik atau rekening satu parpol.

Saat menyampaikan kesaksiannya di depan panitia angket Bank Century di Gedung DPR Jakarta, Rabu, Susno menegaskan pernah memeriksa aliran dana yang dirampok Robert Tantular melalui Bank Century.

"Terkait Bank Century ini, aliran dana nasabah yang dimaling Robert Tantular cs. itu nama-nama nasabah itu juga ada di sini," katanya.

Dia mengemukakan, ada ribuan aliran dana Bank Century dan dari keseluruhan nama dan rekening yang diperiksa itu tidak ada ada satu partai pun yang masuk dalam aliran dana tersebut.

Pemeriksaan aliran dana Bank Century itu terkait dengan produk Antaboga yang dikeluarkan bank bermasalah itu, kata Susno menanggapi informasi bahwa dalam data transaksi Century di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ada sejumlah nama yang mirip tokoh atau politisi.

Mengenai aset-aset Robert Tantular, Susno mengungkapkan bahwa pemerintah Singapura ternyata juga siap memberikan bantuannya kepada Indonesia untuk menelusuri rekening yang bersangkutan.

"Ini merupakan yang pertama kalinya terjadi. Singapura baru-baru ini memberitahu rekening Robert," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang disampaikan pihak Singapura diketahui bahwa jumlah aset dalam rekening tantular di negara tersebut cukup besar.

Selain Singapura, menurut Susno, negara lain yang telah bersedia memberikan bantuannya untuk menelusuri aset bermasalah itu adalah Australia.

"Senin pekan depan, Australia, Inggris dan Hong Kong akan datang ke Indonesia terkait aset-aset Robert di luar negeri," ujarnya seraya menambahkan Robert bersama pemegang saham Century lainnya menyimpan uang di luar negeri.

Namun, kata Susno lagi, kebanyakan dari aset-aset tersebut sudah dibekukan.

Ricuh

Dalam rapat pimpinan Wakil Ketua Panitia Angket Century Yahya Sacawirya itu, sempat terjadi kericuhan antaranggota panitia angket, antara Ruhut Sitompul (FPD) dengan Maruarar Sirait (FPDIP), terkait aliran dana Bank Century yang diselidiki Bareskrim Polri.

Maruarar tersinggung setelah Ruhut berulangkali menyindir Ara yang selalu mempertanyakan hal yang sama kepada setiap saksi yang dipanggil DPR.

Melalui pimpinan panitia angket, politisi PDIP itu memprotes bahwa berdasarkan kesepakatan sebelumnya sesama anggota tidak diperkenankan untuk mengomentari satu-persatu anggota pansus.

"Kalau mau konsekuen sebagai fraksi pansus, jangan mengomentari. Ayo, saya bisa saja komentari satu per satu orang kalau mau, tapi saya menahan diri, saya konsekuen. Kita fokus bertanya pada Pak Susno saat ini," tantang Maruarar. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010