Denpasar (ANTARA News) - Sedikitnya tiga ribu calon penumpang hendak menyeberang ke Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat, tertahan di dermaga Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, sebagai imbas buruknya cuaca di perairan itu.

Terhambatnya pelayaran feri Padangbai-Lembar yang terganggu sejak akhir pekan lalu, menyebabkan calon penumpang menumpuk di Padangbai, bahkan sebagian dari mereka sudah berkemah di tempat itu sejak Sabtu (16/1) lalu, kata seorang petugas pelabuhan.

I Wayan Seken (40), calon penumpang asal Buleleng, mengaku telah sejak dua hari lalu menunggu kapal untuk bisa menyeberang ke Pelabuhan Lembar bersama keluarganya.

"Kami tidak balik lagi ke kampung karena takut kapal tiba-tiba bisa diberangkatkan," ucapnya, polos.

Petugas menyebutkan, sububungan munculnya ombak besar di kawasan Selat Lombok dan perairan laut Bali bagian selatan, telah membuat hanya sebagian kapal feri saja yang bisa diberangkatkan.

Administrator Pelabuhan Padangbai Made Sudiarta menyebutkan, selama dua hari (Sabtu/Minggu), kapal yang bisa bergerak dari Padangbai ke Lembar hanya sembilan buah dari 18 kapal yang selama ini dioperasikan.

"Sedangkan sejak Senin dinihari hingga siang tadi, dapat diberangkatkan sebanyak 13 kapal, setelah itu terhenti kembali," ucapnya.

Sementara dari arah sebaliknya, Lembar, hanya tiga kapal yang bisa dirapatkan ke Pelabuhan Padangbai.

"Dari sini ke Lembar lebih lancar, namun sebaliknya dari Lembar ke Padangbai mengalami gangguan yang cukup berarti. Ini disebabkan arus dan gelombang lebih keras bergerak dari arah barat ke timur," ucapnya, menjelaskan.

Sudiarta mengakui, diberlakukannya sistem buka tutup di jalur penyeberangan itu, telah mengakibatkan ribuan calon penumpang dan puluhahn kendaraan bermotor kini tertahan di kawasan Pelabuhan Padangbai.

"Ya.., cukup banyak calon penumpang dan kendaraan yang menunggu giliran dapat diseberangkan," katanya.

Petugas menyebutkan, munculnya kembali amuk gelombang yang cukup dahsyat pada Senin sore, telah mengakibatkan jalur penyeberangan kembali dinyatakan ditutup, menunggu ombak kembali mereda.

Seiring dengan itu, antrean kendaraan bermotor yang sempat menyurut, kembali memanjang dalam beberapa kilometer ke luar areal dermaga pelabuhan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010