Lahat, Sumsel (ANTARA News) - Empat orang tewas akibat tabrakan bus Lubuk Basung Jaya Transport nomor polisi BA 3805 BL dengan kereta api 2723 BBM bernomor Log 201133, di Pelintasan Pos KA I 45 Lembayung, Kelurahan Badar Agung, Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan, Jumat dini hari.

Korban tewas akibat kecelakaan itu adalah Herman (59) warga Jl Jawo dalam nomor 6 RT 4 RW 1 Lubuk Alung, Padang Pariaman (Sumbar), dan Jumaidi (57), keduanya sopir bus. Kemudian Bujang (59) dan Ating Asidah binti Rosadi (34). Korban tewas semuanya warga Sumatra Barat.

Empat korban ini dilaporkan meninggal di lokasi kecelakaan.

Korban yang terluka dan dirawat di sal bedah RSUD Lahat, yaitu Nurlaili, Iwan, Susanto, Desvianti, Zulkifli, M Zainani, A Kursani, Rutmenda, Paijo, Rianto, M Nur, Aldi, Khairul, Reza, dan Tasril.

Masih ada sejumlah korban yang belum bisa teridentifikasi, selain masih dalam pendataan dari petugas dan situasi masih sulit dilakukan pendataan akibat korban banyak yang terluka.

Bus Lubuk Basung Jaya Transport BA 3805 BL yang datang dari Padang Pariaman melewati perlintasan kereta api Gunung Gajah, Kota Lahat, Jumat (15/1) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Pada saat melintas itu, bus tersebut ditabrak KA BBM di bagian belakang.

Hingga kini kelima jenazah korban kecelakaan itu, masih berada di kamar mayat RSUD Kabupaten Lahat dan belum ada keluarga yang mengambilnya, serta korban yang terluka masih dalam perawatan tim medis RSUD Lahat.

Penjaga palang pintu KA Pos I 45 Lembayung, Jamil, mengatakan tidak tahu dengan kejadian tersebut, sebab saat itu dirinya sedang tertidur.

"Saya terbangun ketika ada suara benturan cukup kuat, saat mobil itu menghantam pos jaga," kata Jamil.

Masinis KA Sub Depo Traksi Lahat, M Akhirul membantah kalau kereta api tersebut tidak membunyikan klaksonnya saat melintas di tempat tersebut. "Bagi setiap masinis kalau akan melewati pelintasan atau jalan maka petugas diwajibkan membunyikan klakson," katanya.

"Tidak mungkin masinis tidak membunyikan klakson, karena hal itu merupakan tanda peringatan agar yang akan melewati perlintasan bisa berhati-hati," ujar dia.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010