Jakarta, 13/1 (ANTARA) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Ir. Jero Wacik melaporkan pelaksanaan program prioritas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) yang telah diselesaikan dalam 100 hari.

"Dari tujuh program prioritas yang harus kami selesaikan dalam 100 hari sesuai kontrak kinerja Menbudpar dengan Presiden RI, seluruhnya telah selesai kami kerjakan," kata Menbudpar Jero Wacik dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR-RI yang dipimpin Heri Akhmadi dan Rully Chairul Azwar di Jakarta, Rabu (13/1/2010).

Dari tujuh program priritas 100 hari yang menjadi fokus perhatian Kemenbudpar tersebut adalah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Budpar 2004-2009. Penyelesaian Restra Budpar tersebut setelah melalui tahap berkoordinasi dan finalisasi dengan lembaga terkait seperti Kementerian Keuangan, Bappenas, dan Kantor Menko Perekonomian.

Menbudpar menyatakan program di bidang sejarah dan purbakala telah dibentuk lembaga pengelolaan terpadu bagi kawasan warisan budaya dunia dan cagar budaya nasional. Selain itu telah diluncurkan buku Sejarah Kebudayaan Indonesia dan Indonesia dalam Arus Sejarah dengan melibatkan sekitar 75 orang ahli sejarah kebudayaan Indonesia. Kementerian Budpar menginventarisir budaya nasional dan daerah secara menyeluruh dengan melibatkan instansi terkait seperti Kementerian Diknas, Kementerian Hukum dan Ham, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Perdagangan.

Program lainnya adalah selesainya pengembangan kawasan sejarah Panglima Besar Jendral Soedirman dengan tujuan agar masyarakat memahami kegigihan perjuangannya yang dituangkan dalam konsep relief dan diorama.

Juga penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI) yang telah dilaksanakan Desember 2009 lalu. FFI 2009 tersebut sebagai upaya mendorong tumbuhnya industri film di Tanah Air. Sementara itu pada bulan yang sama telah diselenggarakan Festival Musik Sasando di Kupang, NTT dengan merebutkan Piala Presiden. Festival budaya ini untuk merajut garis budaya dari Sabang hingga Merauke dari Talaud hingga Pulau Rote dengan aneka festival budaya daerah.

"Kami ingin ada titik-titik budaya yang bisa kita simpul menjadi satu garis budaya lewat kegiatan festival sehingga bangsa Indonesia memiliki simpul budaya yang erat antara satu daerah dengan daerah lainnya," katanya.

Dari program 100 hari yang paling menonjol adalah komitmen pengembangan desa wisata melalui PNPM Mandiri bidang pariwisata sebagai pelaksana kegiatan Dari Menko Kesra. Program yang dimulai tahun 2008 dengan 10 desa kini berkembang jadi 104 desa dan tahun 2010 akan dikembangkan 200 desa wisata di seluruh Indonesia. Pencanangan program ini telah dilakukan di Yogyakarta baru-baru ini.

Menbudpar Jero Wacik mengatakan, program 100 hari yang telah dilaksanakannya adalah membangun daya saing pariwisata Indonesia melalui peningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata agar berkualitas dunia. "Kita mulai dengan program sertifikasi tenaga professional di bidang pariwisata dengan memberikan sertifikat bagi 4. 000 tenaga kerja di bidang hotel dan restoran maupun spa," katanya.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Kepala Pusat Penerangan dan Humas, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata


Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010