Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman mengemukakan, keputusan Wakil Ketua DPD Laode Ida mengembalikan kendaraan dinas adalah sikap pribadi dan tidak ada kaitannya dengan tugas atau posisinya pada DPD.

Kepada pers di Gedung DPD/MPR di Jakarta, Selasa, Irman mengemukakan, pihaknya tidak mengurusi atau meminta fasilitas kendaraan dinas dengan spesifikasi tertentu.

"Itu dari Setneg (Sekretariat Negara). Kami hanya terima saja," kata Irman seraya meminta pembelian fasilitas itu tak perlu dipolitisasi.

Irman tidak mau berpolemik. "Mau dikembalikan ya, silakan saja. Itu hak pribadi."

Mengenai etis tidaknya menerima fasilitas mahal seperti itu, Irman mengemukakan, persoalan etis harus dilihat ukurannya.

"Yang penting adalah komitmen kepada rakyat. Ukurannya adalah komitmen. Nabi Muhammad SAW adalah saudagar, orang kaya, tetapi komitmennya kepada umat sangat tinggi," katanya.

Yang terpenting, kata Irman, dia berkomitmen menyelesaikan masalah rakyat dan tidak dilihat dari pengembalian kendaraan dinas.

Laode Ida pada Senin (4/1) mengembalikan mobil dinas dengan alasan mobil dinas itu terlalu mewah dan merasa tidak pantas menggunakan mobil dinas senilai Rp1,3 miliar di tengah banyaknya persoalan di masyarakat.

"Saya tidak ingin menjadi penikmat kemewahan di tengah banyaknya persoalan yang dihadapi masyarakat," katanya kepada pers. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010