Islamabad (ANTARA News) - Inggris mengutuk serangan pada suatu pertandingan bola voli di Pakistan, Jumat, yang menewaskan puluhan orang. Inggris berjanji untuk bergandeng tangan dengan Islamabad dalam mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh ekstrimisme berat itu.

"Kami mengutuk serangan seram yang telah menyebabkan tewasnya begitu banyak orang. Kami turut berduka bersama keluarga orang-orang yang tewas atau yang terluka," kata seorang jurubicara kementerian luar negeri.

Menurut laporan terakhir 88 orang telah tewas dalam serangan bom bunuh diri di Pakistan barat laut itu. Puluhan orang dilaporkan terluka dan lebih dari 20 rumah hancur. Serangan itu terjadi di sebuah desa yang menentang gerilyawan Taliban yang didukung al Qaida, demikian beberapa pejabat.

Mereka mengatakan pembom itu meledak ketika sejumlah anak muda bermain voli di depan sekerumunan massa penonton, termasuk sejumlah orang tua dan anak-anak, di dekat kota Lakki Marwat.

Kepala polisi setempat Ayub Khan mengatakan pembom itu meledakkan diri dalam sebuah mobil jenis SUV di tengah lapangan dan diduga ada mobil kedua yang telah meninggalkan tempat tersebut.

"Satu (mobil) meledak di sini sementara yang kedua pergi ke sebuah tempat yang tak diketahui. Kami yakin mobil itu mungkin akan digunakan untuk menyerang tempat lainnya," ia mengatakan pada Reuters melalui telpon.

Serangan pada event olahraga sangat tidak biasa, meskipun militan telah mulai membom tempat padat orang seperti pasar hingga menimbulkan pembunuhan massal dan menyebarkan ketakutan dan kekacauan. Beberapa pejabat mengatakan orang-orang di desa itu telah membentuk milisi bersenjata anti-Taliban, fenomena yang telah mulai di Pakistan tahun lalu.

Meskipun ada serangan besar militer terhadap kubu pertahanan mereka di sepanjang perbatasan Afghanistan, Taliban telah menewaskan ratusan orang dalam sejumlah pemboman sejak Oktober, menantang Presiden Asif Ali Zardari yang pro-Amerika.

Khalid Israr, pejabat senior regional yang berbicara melalui telpon dari rumah sakit yang merawat korban ledakan, mengatakan orang-orang melihat pembom membawa kendaraan ke lapangan permainan sesaat sebelum ledakan.

Pemboman itu terjadi pada hari pemogokan di kota Karachi di Pakistan selatan untuk mengutuk kekerasan di Pakistan, sekutu yang Washington butuhkan untuk membantu mestabilkan Afghanistan.

Ibukota komersial Pakistan Karachi hampir tutup karena pemogokan yang diserukan oleh para pemimpin agama dan politik setelah seorang pembom bunuh diri menewaskan 43 orang pada prosesi Syiah Senin. Taliban mengaku bertanggungjawab dan mengancam serangan lagi.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010