Cimahi (ANTARA News) - Suasana sedih dan haru menyelimuti rumah duka Mayor Infantri Purn Sigit Judihardjo, pilot yang tewas dalam jatuhnya pesawat milik PT Sinar Mas Super Air di Ketapang, Kalimantan Barat, Kamis pagi kemarin.

Sejak Jumat pagi hingga siang ini, para pelayat terus berdatangan ke rumah duka yang ditempati kakak kandung korban, Sri Suharlin, di Jalan Sriwijaya Raya H9 Kelurahan Karang Mekar Kelurahan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat.

Tak kuasa menahan kesedihannya, Sri Suharlin sempat menangis histeris namun bisa ditenangkan oleh sanak saudaranya.

Tangis histeris sempat pecah ketika rombongan pelayat dari kediaman korban datang ke rumah duka.

Menurut keponakan korban, Djoddy, Mayor Infantri Purn Sigit Judihardjo sudah tiba bandara Halim Perdana Kusumah sekitar pukul 10.00 WIB tadi.

"Pesawat yang membawa almarhum sudah tiba di Jakarta sekitar pukul 10.00 tadi," kata Djoddy.

Pesawat PT Sinar Mas Super Air jatuh dan menimpa ruang unit gawat darurat Rumah Sakit Dokter Agoesdjam, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Kamis (31/12) kemarin.

Akibat kejadian ini, dua kru pesawat,yakni pilot dan teknisi,tewas di lokasi kejadian.

Pilot pesawat bernama Sigit Yudiharjo (49), beralamat di Desa Sesak Panjang,Kecamatan Tajur Halang, Bogor.Adapun teknisinya Tutut Winarto (54).

Mayor Infantri Purn Sigit Judihadjo, merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Korban meninggalkan satu orang istri (Leti Yumarti) dan satu orang anak perempuan Gita (22) yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Jenderal Achmad Yani Bandung.

Mayor Infantri Purn Sigit Judihardjo mengawali karirnya dengan masuk penerbangan angkatan darat selama 10 tahun.

Setelah itu, sempat menjadi Kasdin di Lampung selama empat tahun dan bergabung dengan PT Sinar Mas pada tahun 2007 silam.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010