Tegal (ANTARA News) - Pameran senirupa dan fotografi "Ruang Kontemplatif" di Tegal, Jawa Tengah, menjadi media mengkritisi presiden Republik Indonesia (RI) baik yang pernah menjabat maupun yang sedang menjabat.

"Dalam pameran ini, juga terdapat enam lukisan seluruh Presiden RI yang dipamerkan, di mana tiap karya lukisan menggambarkan sosok masing-masing presiden kita," kata Koordinator pameran, Wicaksono Wisnu Legowo, saat berada di ruang pameran di Gedung Kesenian Kota Tegal, Jumat malam.

Lukisan itu juga membuat beberapa pengunjung pameran terfokus mengamati lukisan, karena mereka geli dengan apa yang digambarkan oleh Agoes Balapulang, pelukis asal Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.

Ia menambahkan, pada lukisan Presiden RI pertama, Soekarno sedang berpidato dan dikelilingi beberapa wanita yang tampak mengidolakannya.

Agoes Balapulang, pelukis karya tersebut, mengatakan, seluruh lukisan bergambar presiden itu merupakan hasil pemikiran dari apa yang diketahuinya terkait sosok para presiden.

"Sosok para presiden itu saya gambarkan sebatas apa yang saya tahu saja dan tidak ada maksud menyinggung perasaan pihak mana pun," katanya.

Tentu saja inspirasinya, kata dia, berasal dari beberapa buku sejarah, media elektronik maupun media cetak dan dari sumber lainnya.

Lukisan bergambar mantan Presiden Soeharto berupa sosok yang sedang memegang senjata laras panjang dan duduk di atas peti yang berisikan harta kekayaannya.

"Selain itu lukisan Presiden ketiga RI, Baharuddin Jusuf Habibie sedang duduk di atas pesawat terbang yang sedang terbang ke angkasa," katanya.

Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memakai celana pendek, kaos oblong dan memakai sandal jepit sedang berjalan menjauh dari kursi.

Ada pula, lukisan bergambar Megawati Soekarnoputri memegang tas sobek berisikan permata, emas dan barang berharga lainnya.

Namun, katanya, yang paling menarik adalah lukisan bergambar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memegang sapu lidi serta di bawahnya seekor tikus berlari.

"Kalau lukisan SBY, saya pastikan beberapa pengunjung mengerti maksudnya. Menurut saya pribadi, SBY adalah sosok presiden yang mampu memberantas para koruptor," katanya.

Seluruh lukisan itu dibuat pada pertengahan 2009, tanpa ada maksud apa pun, karena Agoes hanya ingin menggambarkan sosok para Presiden RI melalui lukisan.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009