Kotabaru (ANTARA News) - Selama November 2009 China menyerap 1 juta metrik ton batubara asal Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) senilai 46 juta dollar AS, kata Kepala Dinas Perdagangan, Penanaman Modal dan Pengelolaan Pasar Kotabaru, Muhammad Riduan MSi, di Kotabaru, Selasa.

Selain China, masih ada beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor batubara asal Kotabaru.

"Dari realisasi ekspor batu bara Kotabaru sebanyak 3,5 juta metrik ton dengan nilai sekitar 175,76 juta Dollar AS selama November itu, China menduduki peringkat pertama," katanya.

Disusul ekspor ke India ekspor mencapai 888 ribu metrik ton dengan nilai sekitar 35,5 juta Dollar AS, ke Jepang 656 ribu metrik ton senilai 41,39 juta Dollar AS.

Selanjutnya Korea Selatan sebesar 403 ribu metrik ton dengan nilai sekitar 22,6 juta Dollar AS, dan Malaysia 361 ribu metrik ton atau 21,3 juta Dollar AS.

Kemudian Thailand sebesar 70,8 ribu metrik ton dengan nilai ekspor sekitar 2,2 juta Dollar AS, dan Pakistan sebesar 40,2 ribu metrik ton dengan nilai ekspor sekitar 2,1 juta Dollar AS.

Sedangkan ekspor batubara ke Philipina sebesar 33,5 ribu metrik ton dengan nilai ekspor sekitar 1 juta Dollar AS serta Taiwan sebesar 23,1 ribu metrik ton dengan nilai ekspor sekitar 1,4 juta Dollar AS.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kotabaru Akhmad Rivai mengatakan, hampir sebagian besar produksi batubara Kotabaru masih didominasi untuk menutupi kebutuhan batubara di luar negeri.

"Sebagian kecil saja produksi batubara diperlukan untuk kebutuhan lokal, terutama batubara dengan kalori rendah," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009