Jakarta (ANTARA News) - Dua kelompok organisasi melakukan unjuk rasa di depan kantor Wakil Presiden di Jakarta, Senin siang, yang meminta agar kasus Bank Century diusut tuntas.

Mereka yang melakukan unjuk rasa secara adalah Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak) dan Gerakan Revolusi Putih. Dua kelompok dengan jumlah sekitar dua ratus orang tersebut melakukan unjuk rasa pada waktu yang sama.

Masing-masing kelompok membawa kendaraan bak terbuka dan dan juga membawa spanduk-spanduk yang meminta kasus Bank Century segera dituntaskan.

Koordinator aksi Barak, Isa Brata Kusuma dalam pernyataan tertulisnya, mendesak agar tidak ada pengalihan isu kasus Bank Century dengan kasus-kasus lainnya.

Barak juga mendukung Panitia Angket Bank Century yang dibentuk DPR untuk dapat memberikan tindakan dan bukti konkret kepada rakyat Indonesia dalam mengungkapkan kasus Bank Century serta menolak kompromi politik dalam kasus tersebut. Selain itu, organisasi ini meminta agar Wapres dapat memberikan keterangan terhadap kasus tersebut.

Sedangkan Gerakan Revolusi Putih yang terdiri dari Jamper, GMNI Jaktim, Pakem dan RPM meminta agar ada transparansi terhadap aliran dana Bank Century.

Sedangkan anggota Komisi I DPR RI Ramadhan Pohan mensinyalir adanya gerakan sistematis yang bertujuan menggulingkan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ada upaya-upaya dari pihak-pihak tertentu untuk menjegal pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Ramadhan Pohan disela kegiatan serap aspirasi masyarakat di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Minggu.

Salah satu isu paling hangat dan kini menjadi pusat perhatian dalam kancah perpolitikan nasional adalah masalah dugaan skandal Bank Century.

Ramadhan Pohan menuding isu Bank Century telah dipolitisasi oleh kelompok kepentingan tertentu yang kemudian diwujudkan dengan membangun konspirasi bersama.

"Indikasinya bisa dilihat dari tuntutan mereka agar Wakil Presiden Budiono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani turun dari jabatannya," kata Pohan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009