Penandatanganan kerja sama dilakukan di Jakarta, Senin, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Perum Antara ke-72.
"Danareksa menargetkan produk ini diluncurkan awal tahun 2010," kata Direktur Utama PT Danareksa, Edgar Ekaputra.
Edgar menjelaskan, produk ini memberikan informasi komprehensif, dan dapat mendukung keputusan berinvestasi lebih cepat, dan tepat bagi para investor.
Aplikasi online trading multi produk meliputi saham, obligasi, reksadana, hasil riset dan berita, multi platform meliputi desktop, web based dan mobile.
Selanjutnya, multi market menampilkan transaksi bursa saham dunia sekaligus dalam satu layar monitor, sehingga memungkinkan investor untuk mendapatkan pilihan dalam melakukan investasinya.
"Optimistis dengan penggunaan online trading ini jumlah nasabah ritel Danareksa bisa tumbuh dengan pesat," ujar Edgar.
Danareksa mentargetkan untuk meraih 30.000 pengguna bagi layanan ini hingga tiga tahun ke depan.
Aplikasi Online Trading yang diimplementasikan menggunakan teknologi JAVA, C++, FIX Protocol, dan STP (Straight Through Processing).
Dengan fitur DMA (Direct Market Access), memungkinkan broker menerima inbound order dari investor asing di luar negeri dan mengirimkan outbound order ke pasar saham di luar negeri.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Perum ANTARA, Ahmad Mukhlis Yusuf mengatakan kerja sama bisnis Antara-IMQ dengan Danareksa ini merupakan salah satu landmark ANTARA masuk dan terintegrasi bisnis aplikasi IT dengan transaksi saham online, selain dengan info pasar saham yang selama ini berjalan.
"Ke depan diharapkan lebih banyak lagi perusahaan sekuritas nasional menjadi mitra IMQ agar pasar saham lebih bergairah karena dapat lebih banyak diakses pelaku pasar di Indonesia dan kawasan secara mobile," ujar Mukhlis.
IMQ, ujarnya, juga merintis upaya sejenis dengan perusahaan sekuritas lain, baik di Indonesia maupun di Asean.
Produk online trading IMQ - Perum Antara telah dipergunakan sebagian besar perusahaan sekuritas di negara Middle East, seperti Dubai, Abu Dhabi, Saudi Arabia, Bahrain, Qatar, dan juga India, dengan sekitar 400.000 investor di seluruh dunia. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
