Jakarta (ANTARA News) - Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny) mengatakan, solidaritas masyarakat untuk mengumpulkan uang receh yang akan disumbangkan untuk Prita Mulyasari merupakan simbol protes masyarakat.

"`Koin Keadilan untuk Prita` adalah simbol protes masyarakat, karena tak ada saluran bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi," katanya usai menyerahkan uang receh sebanyak Rp5 juta ke Posko "Koin Keadilan untuk Prita" di Jl Langsat 1 No. 3A Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Selasa.

Prita didenda Rp204 juta dalam perkara perdata pada kasus pencemaran nama baik terhadap Rumah Sakit Omni di Tangerang, Provinsi Banten karena mengirim surat elektronik (email) ke teman-temannya terkait pelayanan rmah sakit tersbut.

Sebelumnya, dia juga pernah ditahan beberapa hari terkait tuduhan pelanggaran hukum pidana pada kasus tersebut, kemudian mendapat penangguhan penahanan.

Yeni bersama suaminya Dhohir Farisi yang juga anggota DPR Fraksi Partai Gerindra membantu Rp5 juta dalam bentuk koin Rp200 dan Rp500 yang diantar langsung ke posko tersebut.

"Ini sekaligus simbol kerprihatinan dan protes rakyat secara damai dan bukan secara anarkis," katanya.

Dia mengatakan, aksi pengumpulan "koin keadilan" ini muncul karena tidak ada saluran yang memadai bagi rakyat untuk protes kepada penegak hukum dan Rumah Sakit Omni.

"Jadi, koin ini simbol protes bagi ketidakadilan terhadap pelayanan publik dan kepedulian kita semua terhadap rakyat," katanya.

Sementara itu, Dhohir Farisi, politisi Partai Gerindra ini berharap kasus Prita menjadi inspirasi bagi penyelenggara pelayanan publik, tapi juga pelayanan masyarakat yang lain, seperti kelistrikan, transportasi dan sebagainya.

"Saya berharap kasus Prita menjadi inspirasi penyelenggara pelayanan publik agar tidak mengabaikan keluhan rakyat kecil," katanya.

Menurut dia, selama ini rakyat kecil tidak tahu bagaimana menyampaikan keluhan pelayanan sehingga sebagian yang terdidik menyampaikannya melalui berbagai cara, antara lain, email, facebook, bloger dan sebagainya. "Jadi, saya kira hal yang wajar kalau Prita mengeluhkan pelayanan RS Omni yang tidak beres itu," katanya.

Koin Keadilan yang dibuka sejak pekan lalu, menurut panitia akan ditutup pada Senin (14/12) mendatang. Penutupan itu dilakukan agar tidak disalahgunakan oleh masyarakat yang tidak bertanggungjawab dengan meminta sumbangan di jalan.

Koin sumbangan itu kini sudah mencapai lebih dari Rp10 juta, belum lagi ditambah dengan koin-koin di posko yang lain, sehingga jumlahnya cukup besar.

Sumbangan uang receh itu sebagian besar diantar langsung oleh masyarakat yang peduli terhadap kasus Prita Mulyasari.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009