Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Hadi Utomo membantah bahwa kadernya Anas Urbaningrum telah dicopot dari jabatani Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, namun dia membenarkan bahwa Sekjen DPP Partai Demokrat Marzuki Alie telah diganti.

"Mas Anas Urbaningrum tetap pada jabatannya sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR," kata Hadi Utomo kepada pers di Jakarta, Sabtu ketika menjelaskan pelaksanaan Rapat Pimpinan (Rapim) Partai Demokrat ketiga di Jakarta tanggal 5-6 Desember.

Hadi mengemukakan hal itu ketika ditanya tentang kebenaran isu pencopotan Anas karena dianggap gagal mencegah pembentukan Panitia Khusus DPR tentang kasus Bank Century.

Sementara itu, ketika menjelaskan alasan penggantian Sekjen Partai Demokrat dari Marzuki Alie kepada Amir Syamsudin, Hadi yang ipar Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tersebut mengemukakan bahwa partainya telah memiliki aturan bahwa seorang pejabat partai yang telah menjadi pejabat publik harus meninggalkan jabatannya di partai.

"Ini adalah kebijaksanaan yang bersifat nasional," kata Hadi Utomo Ia menyebutkan bahwa keputusan ini tidak hanya berlaku bagi Marzuki tapi juga para tokoh lainnya seperti pimpinan DPD Demokrat di DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan.

"Selain itu, Pak Marzuki tidak mungkin mencampuradukkan jabatan kesekjenannya dengan jabatannya sebagai Ketua DPR yang sudah begitu berat," katanya.

Ketika menjelaskan penunjukan Amir Syamsuddin, Hadi mengemukakan  bahwa ahli hukum itu memang lama disiapkan untuk menduduki jabatan sekjen Partai demokrat. Selain itu, Amir bukanlah seorang pejabat publik.

Nama Amir semakin terkenal ketika Presiden Yudhoyono telah menunjuk dirinya sebagai anggota Tim Delapan yang ditugasi untuk melakukan klarifikasi terhadap kasus dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) nonaktif Chandra Hamzah serta Bibit Rianto.

Serah terima jabatan dari Marzuki ke Amir akan dilakukan pada hari Minggu, di sela-sela acara Rapim.

Sementara itu, ketika ditanya wartawan apakah Hadi akan mencalonkan diri untuk menjadi ketua umum lagi pada kongres di bulan Mei tahun 2010, ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan maju dalam perebutan jabatan itu.

"Sekarang saja umur saya sudah 64 tahun sehingga pada tahun depan akan menjadi 65 tahun," kata Hadi sambil menjelaskan pula bahwa tugas utamanya selama ini adalah supaya iparnya Yudhoyono terpilih kembali sebagai Kepala Negara pada masa bakti 2009-2014.

"Selain itu, saya akan memberikan kesempatan kepada kader-kader yang muda," kata purnawirawan TNI-AD ini.

Ketika menjelaskan tujuan Rapim ketiga ini, ia mengemukakan bahwa sasarannya adalah untuk mengevaluasi kinerja selama ini, terutama setelah meraih suara terbanyak di DPR, yakni 148 kursi dan menempatkan kembali Yudhoyono sebagai presiden masa bakti kedua.

Pada acara pembukaan Rapim ini, nampak hadir sejumlah tokoh partai antara lain Freddy Numberi, Anas Urbaningrum, serta Darwin Saleh.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009