Tokyo (ANTARA News) - Mitsubishi Motors, Kamis, mengatakan pihaknya dan PSA Peugeot Citroen sedang membahas untuk memperkuat kerja sama seiring adanya laporan yang mengatakan kelompok usaha Prancis itu siap mengendalikan produsen otomotif Jepang tersebut yang sedang mengalami masalah.

Mitsubishi dan Peugeot telah bekerja sama dalam memasok kendaraan dan masih merundingkan dengan lebih dalam kerja sama produksi di Rusia di masa mendatang, kata juru bicara Mitsubishi, Kai Inada.

"Kami sedang membahas proyek yang mungkin bisa menguntungkan kedua perusahaan. Kerjasama permodalan menjadi salah satu pilihan," katanya kepada AFP. Dia menekankan belum ada keputusan yang dibuat apakah mereka akan melanjutkan aliansi permodalan.

Harian ekonomi Nikkei melaporkan Peugeot berada di tahap akhir pembicaraan dengan Mitsubishi untuk secara efektif mengambil alih perusahaan Jepang itu, yang membukukan rugi bersih lebih dari 400 juta dolar AS pada semester pertama akibat merosotnya penjualan di seluruh dunia.

Mitsubishi kemungkinan akan menerbitkan saham baru senilai 200-300 miliar yen (2,3-3,4 miliar dolar AS), memberi Peugeot 30-50 persen saham, kata harian itu, tanpa mengutip sumbernya.

Kesepakatan ini akan memberikan suntikan dana kepada Mitsubishi, sementara Peugeot akan mendapat keahlian dari Mitsubishi dalam memproduksi kendaraan listrik dan jaringannya di negara yang pasarnya baru tumbuh, kata laporan itu.

Mitsubishi juga bisa mengambil alih saham Peugeot, katanya. Ini akan menciptakan aliansi industri mobil terbesar keenam di dunia dengan gabungan penjualan kira-kira 4,45 juta unit kendaraan di tahun 2008, di belakang Ford Motor dari Amerika Serikat namun di depan Korea Selatan Hyundai Motor.

Jika kesepakatan berjalan lancar, hal itu akan menjadi investasi pertama pesaingnya dari luar negeri di produsen otomotif Jepang, sejak Renault Perancis mengambil saham Nissan tahun 1999.

Harian keuangan Perancis, La Tribune, juga melaporkan kemungkinan kerjasama antara Peugeot dan Mitsubishi pada bulan September dan para analis mengatakan kedua perusahaan akan hadir dan saling mengisi di Eropa dan Asia.

Produsen otomotif Jepang itu kini menjadi pemegang saham utama Mitsubishi Heavy Industri dengan menguasai 15,17-persen saham. Perusahaan dan dua perusahaan lain di kelompok usaha Mitsubishi memguasai 34 persen saham.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009