Jakarta (ANTARA News) - Operator telekomunikasi Tri, Hutchison CP Telecommunications (HPCT) meluncurkan secara komersial 210 menara telekomunikasi (BTS) alternatif bertenaga hidrogen.

Peresmian itu dilakukan oleh Direktur Intercarrier, Regulatory and Government Relation HCPT, Siddharta Sidik didampingi oleh Direktur Tehnik HPCT Benoit Hunsen, Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Departemen ESDM Ratna Ariati dan Perwakilan dari METI (Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia) Nenen Rusnaeni di lokasi salah satu BTS Hidrogen di Jatimakmur, Pondok Gede, Bekasi, Senin.

Peresmian tersebut merupakan simbolisasi dari pembangunan 200 BTS bertenaga hidrogen di Jawa, Sumatra dan Bali menyusul dioperasikannya 10 BTS bertenaga hidrogen di Jakarta dan Surabaya.

Direktur Tehnik HPCT, Benoit Hunsen mengatakan, 210 BTS hidrogen direncanakan dioperasikan untuk menggantikan BTS diesel.

BTS hidrogen tersebut, lanjutnya, akan didirikan didaerah terpencil dan rural dan 200 BTS tersebut ditargetkan selesai dibangun pada Februari 2009.

BTS Hidrogen ini diklaim lebih efisien energi dan biaya, ramah lingkungan karena bebas emisi karbon, dan bebas polusi dibandingkan BTS bertenaga solar.

BTS bermesin disel membutuhkan 1,5-2 liter solar untuk menghidupi BTS selama satu jam dan setiap 250 jam, mesinnya harus dilakukan perawatan.

Sedangkan untuk BTS hidrogen, satu meter kubik hidrogen akan dapat menghasilkan satu kwh listrik. Dalam satu BTS tersimpan 6 tabung hidrogen yang masing-masing berisi 6 meter kubik hidrogen.

Akan tetapi, BTS Hidrogen lebih mudah dan lebih ringan dalam perawatan dibandingkan BTS diesel.

"Untuk nilai investasi, kami belum bisa mengungkapkan secara spesifik, tapi ini adalah bagian dari capex kami dari awal hingga tahun 2010 yang senilai 1 miliar dolar AS," ujar Benoit.

Ketika berapa investasi yang dibutuhkan untuk membangun 200 BTS hidrogen tersebut, dia menolak menjelaskan. "Investasi sebagian besar berasal dari capex Tri sampai 2010 yang berjumlah 1 miliar dolar AS," katanya.

Sampai kuartal tiga 2009, Tri mengklaim telah melayani 7,3 kita pelanggan dengan 7.600 BTS pada 3.000 kecamatan dan 22 propinsi di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009