Jakarta (ANTARA News) - Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Senin, menyatakan tidak ada permintaan mundur dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada pimpinan KPK non aktif Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah.

"Tadi cuma silaturahmi saja, seakan-akan sekarang ada persoalan antara KPK, Polisi, Jaksa, Presiden prihatin melihat masalah ini," kata Patrialis sesaat sebelum mendampingi Ketua Badan Pengawas Keuangan (BPK) Hadi Purnomo bertemu Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden Jakarta, Senin.

Patrialis menambahkan salah satu hal yang dibicarakan adalah langkah KPK ke depan agar terus berjalan dan melupakan masalah-masalah yang belakangan ini membelit komisi tersebut.

"Ya prinsipnya Presiden cuma menyampaikan bagaimana harmoni, masa-masa lalu yang kurang bagus itu ya sudah," kata Patrialis.

Patrialis menegaskan, Presiden tidak meminta Chandra dan Bibit untuk mundur dari pimpinan KPK.

Sebelumnya Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah, Senin siang sekitar pukul 14:00 WIB datang ke Wisma Negara Jakarta.

Kedua pimpinan KPK non aktif itu datang bersama Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean.

Ketiganya diperkirakan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono namun hingga Senin sore ini, belum ada keterangan resmi dari juru bicara kepresidenan maupun dari pihak KPK mengenai pertemuan tersebut.

Bibit, Chandra dan Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean meninggalkan Wisma Negara sekitar pukul 14:45 WIB tanpa memberikan keterangan apapun. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009