Karimun, Kepri (ANTARA News) - Sebanyak 232 korban kapal karam KM Dumai Express 10 di Perairan Tukong Iyu, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Minggu (22/11) berhasil dievakuasi.

"Berdasarkan catatan tim evakuasi hingga pukul 17:00 WIB sekitar 232 berhasil dievakuasi, empat diantaranya meninggal dunia," ucap Sekretaris Daerah Pemkab Karimun, Anwar Hasyim, di Kediaman Bupati Karimun, Minggu.

Anwar Hasyim menjelaskan dari 228 korban yang selamat, sekitar 13 diantaranya menjalani perawatan di RSUD Karimun.

"Umumnya penumpang berasal dari Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau dan Batam, hingga kini evakuasi masih terus dilakukan," ujarnya.

Sementara menurut penuturan Riki, salah seorang penumpang yang selamat mengatakan kapal itu berangkat dari Pelabuhan Sekupang, Batam tujuan Dumai sekitar pukul 08:00 WIB.

"Diperkirakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10:00 WIB," ucapnya.

Menurut dia, awalnya kapal tersebut dihantam oleh gelombang besar, sehingga lambung kiri kapal bocor.

"Badan kapal miring kekiri dan beberapa saat kemudian tenggelam, kejadiannya cepat," katanya.

Dia mengaku baru mengetahui kejadian itu, setelah salah seorang penumpang menghubungi keluarganya melalui ponselnya.

"Kru kapal sama sekali tidak memberitahukan kami tentang kondisi kapal," jelasnya.

Setelah mengetahui kejadian tersebut, dirinya berusaha mencari keluarganya yang berada di lantai dua kapal tersebut, kemudian dengan sekuat tenaga dia memecahkan jendela kanan kapal.

"Kami keluar dari sana, karena keluar dari pintu tidak mungkin lagi, karena ratusan penumpang sudah berdesak-desakan," tuturnya.

Selanjutnya dia langsung menceburkan diri ke laut, beruntung dirinya segera diselamatkan oleh kapal nelayan yang kebetulan berada tidak jauh dari lokasi.

"Kapal itu sudah mengitari kami sebelum tenggelam, karena awak kapal nelayan itu melihat badan kapal sudah miring ke kiri, sedangkan penumpang lainnya diselamatkan oleh Kapal Patroli TNI AL dan kapal tanker," paparnya.


Menurut Riki, hanya sebagian penumpang yang mengunakan life jacket.

"Sebagian lagi sudah mencebur ke laut tanpa life jacket, saya tidak tahu apakah jumlah life jacket di kapal itu sama dengan jumlah penumpang," ucapnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009